CERITA BOKEP Ngentot dengan anak SMP kelas 2
Cerita 18+, Cerita Bokep, Cerita Sex Cerita 18+, Cerita dewasa, Cerita Sange, Cerita sex, Fantasiceritasange.com – aku ialah seorang mahasiswa tingkat akhir di perguruan tinggi di jakarta, dan kini sudah tingkat akhir. untuk ketika ini aku tidak menerima mata kuliah lagi serta hanya mengerjakan skripsi saja. karena itu aku sering main ke tempat abangku di bandung.
Suatu hari aku ke bandung. ketika saya hingga ke rumah kakakku, saya melihat terdapat tamu, rupanya ia adalah sahabat kuliah kakakku waktu dulu. aku dikenalkan kakakku kepadanya. Rupanya dia sangat ramah kepadaku. Usianya 40 tahun dan sebut saja namanya randi. ia pun mengundangku buat main ke rumahnya dan dikenalkan pada anak-istrinya. Istrinya, Dian, 7 tahun lebih muda darinya, dan putrinya, cia, duduk pada kelas dua SMP.
kalau saya ke bandung saya setiap kali main ke rumahnya. serta di hari Senin, saya ditugaskan sang randi untuk menjaga putri dan rumahnya sebab dia akan pergi ke Malang, ke tempat tinggal sakit buat menjenguk saudara istrinya. Menurutnya sakit demam berdarah dan dirawat selama 3 hari. oleh sebab itu dia minta cuti di kantornya selama 1 minggu. beliau berangkat sama istrinya, sedangkan anaknya tidak ikut karena sekolah.
sehabis 3 hari di rumahnya, suatu kali aku pulang asal rumah kakakku, karena saya tidak ada kesibukan apapun serta saya pun menuju rumah randi. aku pun bersantai serta lalu menyalakan VCD. terselesaikan satu film. saat melihat rak, di bagian bawahnya kulihat beberapa VCD porno. karena memang sendirian, aku pun menontonnya. Sebelum habis satu film, tiba-tiba terdengar pintu depan dibuka. aku pun tergopoh-gopoh mematikan televisi serta menaruh pembungkus VCD pada bawah karpet.
“Hallo, Oom randi..!” cia yg baru masuk tersenyum.
“Eh, tolong dong bayarin Bajaj.. uang cia sepuluh-ribuan, abangnya nggak ada kembalinya.”
saya tersenyum mengangguk dan keluar membayarkan Bajaj yg cuma 2 ribu rupiah.
ketika saya masuk balik .., pucatlah wajahku! cia duduk di karpet pada depan televisi, dan menyalakan kembali video porno yang sedang 1/2 jalan. Mia memandang kepadaku serta tertawa geli.
“Ih! Oom randi! Begitu, tho, caranya..? cia sering diceritain temen di sekolah, tapi belon pernah liat.”
Gugup saya menjawab, “cia.. kamu nggak boleh nonton itu! kamu belum cukup umur! yuk, matiin.”
“Aahh, Oom randi. Jangan gitu, dong! Tu, liat.. cuma begitu aja! Gambar yg dibawa temen cia pada sekolah lebih serem.”
tidak memahami lagi apa yang kukatakan, dan khawatir jika kularang cia justru akan lapor pada orangtuanya, saya pun ke dapur membuat minum dan membiarkan cia terus menonton. berasal dapur saya duduk-duduk pada beranda belakang membaca majalah.
sekitar jam 7 malam, aku keluar dan membeli kuliner. Sekembalinya, di pada tempat tinggal kulihat cia sedang tengkurap di sofa mengerjakan PR, dan .. astaga! dia mengenakan daster yang pendek dan tipis. Tubuh mudanya yg sudah mulai matang terbayang jelas. Paha dan betisnya terlihat putih mulus, serta pantatnya membulat. aku menelan ludah dan terus masuk menyiapkan makanan.
setelah makanan siap, aku memanggil cia. dan .., sekali lagi astaga.. jelas dia tidak menggunakan BH, karena puting susunya yang menjulang membayang pada dasternya. aku semakin gelisah karena penisku yang tadi sudah mulai “bergejolak”, sekarang benar-benar menegak.
selesai makan, ketika mencuci piring berdua pada dapur, kami berdiri bersampingan, serta dari celah di dasternya, puting dadanya yang mengintip. saat ia membungkuk, puting susunya yg merah muda kelihatan asal celah itu. aku semakin gelisah. terselesaikan mencuci piring, kami berdua duduk di sofa pada ruang keluarga.
“Oom, yuk tebak. Hitam, kecil, keringetan, apaan..!”
“Ah, gampang! Semut lagi push-up! Kan ada di tutup botol Fanta! Gantian.. putih-biru-putih, kecil, keringetan, apa..?”
Mia mengernyit serta memberi beberapa tebakan yg semua kusalahkan.
“yang bener.. cia pake seragam sekolah, kepanasan di Bajaj..!”
“Aahh.. Oom randi ngeledek..!”
Mia meloncat di atas sofa serta berusaha mencubiti lenganku. aku menghindar dan menangkis, akan tetapi dia terus menyerang sambil tertawa, dan .. tersandung!
ia jatuh ke pada pelukanku, membelakangiku. Lenganku merangkul dadanya, serta dia duduk tepat di atas btg kelelakianku! Kami terengah-engah pada posisi itu. Bau bedak bayi berasal kulitnya dan bau shampo rambutnya membuatku makin terangsang. dan saya pun mulai menciumi lehernya. cia mendongakkan kepala sembari memejamkan mata, dan tanganku pun mulai meremas ke 2 buah dadanya.
Nafas cia makin terengah, dan tanganku pun masuk ke antara dua pahanya. Celana dalamnya sudah basah, dan jariku mengelus belahan yang membayang.
“Uuuhh.. mmhh..” cia menggelinjang.
Kesadaranku yg tinggal sedikit seolah memperingatkan bahwa yg sedang kucumbu merupakan seorang gadis Sekolah Menengah Pertama, akan tetapi gariahku telah hingga ke ubun-ubun serta saya pun menarik lepas dasternya dari atas kepalanya.
Aahh..! cia menelentang pada sofa menggunakan tubuh hampir polos!
LAINNYA
CERITA BOKEP Ngintip Tante ku orgasme
aku segera mengulum puting susunya yang merah belia, berganti-ganti kiri dan kanan hingga dadanya basah mengkilap sang ludahku. Tangan cia yg mengelus belakang kepalaku serta erangannya yg tersendat membuatku makin tidak tabah. aku menarik tanggal celana dalamnya, dan .. nampaklah bukit kemaluannya yg baru ditumbuhi rambut tipis. Bulu yang sedikit itu sudah nampak mengkilap karena cairan kemaluan cia. saya pun segera mengarahkan kepalaku ke tengah ke 2 pahanya.
“Ehh.. mmaahh..,” tangan cia meremas sofa dan pinggulnya menggeletar saat bibir kemaluannya kucium.
sekali waktu lidahku berpindah ke perutnya serta mengemut perlahan.
“Ooohh.. aduuhh..,” cia mengangkat punggungnya ketika lidahku menyelinap di antara belahan kemaluannya yg masih begitu kedap.
Lidahku beranjak asal atas ke bawah serta bibir kemaluannya mulai membuka. sekali waktu lidahku akan membelai kelentitnya serta tubuh cia akan terlonjak dan nafas cia seakan tersedak. Tanganku naik ke dadanya dan meremas kedua bukit dadanya. Putingnya sedikit mengembang dan mengeras.
ketika saya berhenti menjilat dan mengulum, cia tergeletak terengah-engah, matanya terpejam. Tergesa saya membuka semua pakaianku, serta kemaluanku yang tegak teracung ke langit-langit, kubelai-belaikan di pipi cia .
“Mmmhh.. mmhh.. oohhmm..,” ketika cia membuka bibirnya, kujejalkan kepala kemaluanku.
Mungkin film tadi masih diingatnya, jadi ia pun mulai menyedot. Tanganku berganti-ganti meremas dadanya serta membelai kemaluannya.
Segera saja kemaluanku basah serta mengkilap. tidak tahan lagi, saya pun naik ke atas tubuh cia serta bibirku melumat bibirnya. Aroma kemaluanku ada di lisan cia dan aroma kemaluan cia pada mulutku, bertukar waktu lidah kami saling membelit.
dengan tangan, kugesek-gesekkan kemaluanku ke celah pada selangkangan cia, dan sebentar kemudian kurasakan tangan cia menekan pantatku dari belakang.
“Ohhmm, mam.. msuk.. hh.. msukin.. Omm.. hh.. ehekmm..”
Perlahan kemaluanku mulai menempel di bibir liang kemaluannya, serta cia semakin mendesah-desah. Segera saja kepala kemaluanku kutekan, namun gagal saja karena tertahan sesuatu yang elastis . aku pun berpikir, apakah lubang sekecil ini akan dapat menampung kemaluanku yg akbar ini. Terus terang saja, ukuran kemaluanku adalah panjang 15 centimeter, lebarnya 4,5 centimeter sedangkan cia masih Sekolah Menengah Pertama serta berukuran lubang kemaluannya terlalu kecil.
namun menggunakan dorongan nafsu yang akbar, aku pun berusaha. Akhirnya usahaku pun berhasil. dengan satu sentakan, tembuslah halangan itu. cia memekik kecil, dahinya mengernyit menahan sakit. Kuku-kuku tangannya mencengkeram kulit punggungku. saya menekan lagi, dan terasa ujung kemaluanku membentur dasar padahal baru 3/4 kemaluanku yg masuk. kemudian saya diam tidak berkiprah, membiarkan otot-otot kemaluan cia terbiasa dengan benda yg terdapat pada dalamnya.
sebentar lalu kernyit di dahi cia menghilang, dan saya pun mulai menarik serta menekankan pinggulku. cia mengernyit lagi, tapi lama kelamaan mulutnya menceracau.
“Aduhh.. sshh.. iya.. terusshh.. mmhh.. aduhh.. enak.. Oomm..”
saya merangkulkan ke 2 lenganku ke punggung cia, lalu membalikkan ke 2 tubuh kami hingga cia kini duduk pada atas pinggulku. Nampak 3/4 kemaluanku menancap pada kemaluannya. Tanpa perlu diajarkan, cia segera menggerakkan pinggulnya, sementara jari-jariku berganti-ganti meremas dan menggosok dada, kelentit dan pinggulnya, serta kami pun berlomba mencapai puncak .
Lewat beberapa saat, gerakan pinggul cia makin menggila serta dia pun membungkukkan tubuhnya serta bibir kami berlumatan. Tangannya menjambak rambutku, dan akhirnya pinggulnya menyentak berhenti. Terasa cairan hangat membalur semua btg kemaluanku.
sesudah tubuh cia melemas, aku mendorong cia telentang. serta sambil menindihnya, aku mengejar puncakku sendiri. waktu saya mencapai klimaks, cia tentu merasakan siraman air maniku pada liangnya, serta ia pun mengeluh lemas dan mencapai orgasmenya yang ke 2.
Sekian lama kami diam terengah-engah, serta tubuh kami yg basah kuyup menggunakan keringat masih saling bergerak bergesekan, merasakan residu-residu kenikmatan orgasme.
“Aduh, Oom.. cia lemes. tapi enak banget.”
saya hanya tersenyum sembari membelai rambutnya yg halus. Satu tanganku lagi terdapat pada pinggulnya dan meremas-remas. Kupikir tubuhku yang lelah sudah terpuaskan, tapi segera kurasakan kemaluanku yang sudah melemas bangkit balik dijepit liang vagina cia yang masih amat kencang.
saya segera membawanya ke kamar mandi, membersihkan tubuh kami berdua serta.. kembali ke kamar melanjutkan babak berikutnya. Sepanjang malam saya mencapai tiga kali lagi orgasme, serta cia. entah berapa kali. Begitupun pada saat bangun pagi, sekali lagi kami bergumul penuh kenikmatan sebelum akhirnya cia kupaksa memakai seragam, sarapan dan berangkat ke sekolah.
pulang ke rumah randi, aku masuk ke kamar tidur tamu dan segera pulas tidur kelelahan. pada tengah tidurku saya bermimpi seolah cia balik sekolah, masuk ke kamar dan membuka bajunya, lalu menarik tanggal celanaku dan mengulum kemaluanku. tapi segera saja saya sadar bahwa itu bukan mimpi, serta saya memandangi rambutnya yang tergerai yang bergerak-gerak mengikuti kepalanya yg naik-turun. saya melihat keluar kamar dan kelihatan VCD menyala, menggunakan film yg kemarin. Ah! caranya memberiku “blowjob”, aku tahu bahwa dia baru saja belajar dari VCD.