Cerita Bokep Berawal dari facebook
Cerita 18+, Cerita Bokep, Cerita Sex, Janda binal, Cerita 18+, Cerita dewasa, Cerita Sange, Cerita sex, Fantasi, janda, Viral
ceritasange.com – Kami kenalan berawal dari FB, dan mulai sering berkirim pesan. di situ aku tau kalau dia ternyata janda anak satu. suami nya lari dengan wanita lain. dia di tinggal suami nya saat sedang hamil 2 bulan. dan semenjak itu tidak ada laki2 di hati nya.
setelah hampit sebulan kenalan, kami pun sepakat untuk ketemuan di rumah makan di jakarta selatan. dia membawa serta putri nya yang sudah umur 5 tahun untuk di kenalkan pada ku. dan setelah pertemuan itu kami pun hanya bisa komunikasi lewat sms atau telepon karena jarak kita lumayan jauh. dia di cireundeu dan aku di cilegon.
dia banyak cerita tentang kehiduapn nya pada ku, dan aku pun berusaha untuk membantu nya dengan memberi dia nasehat atau masukan yang lain nya, dan pada akhir nya dia menanyakan hal yang sangat membuat aku kaget
“mas, aku mau tanya mas pernah ada kepikiran untuk memadu ku, menjadikan aku istri kedua? aku siap, aku rela, aku ikhlas kok mas, aku merasa bahagia di samping mas” pertanyaan itu sangat membuat aku kaget dan tidak bisa berkata apa2
aku pun beralasan kalau ini tidak bisa di bicarakan lewat telepon, lalu kita pun sepakat bertemu di bandung dan aku juga kebetulan ada meeting di bandung, dia pun ada urusan di bandung.
semenjak pembicaraan itu, saat kita sedang telpoan an aku selalu menggoda nya tentang rencana pertemuan kita di bandung.
“kalau kita berdua nginep di hotel dan satu kamar teru nanti terjadi hal yang tidak inginkan gimana, gapapa kan, kamu kan tau aku udah ga bercinta sama istri ku cukup lama” kata ku menggoda nya,
“jangan dong mas, tolong jaga aku, jangan goda aku gitu dong mas, aku ga kuat, udah lama aku ga di sentuh laki2”
“kita lihat nanti aja ya”
seminggu kemudian kamu pun bertemu di sebuah mall di pusat jakarta, membeli perbekalan untuk di bawa di perjalanan dan kami langsung pergi ke bandung.
di perjalanan ke bandung aku merasa bahagia sekali karena nita memanjakan aku, melayani kebutuhan aku, mulai dari mengambilkan cemilan dan menyuapi ku, menghidupkan korek untuk rokok ku, sampai memijat tangan ku yang pegal, semua di lakukan nya dengan tulus dan mesra yang membuat hasrat untuk mencium nya, tapi takut untuk bertindak yang aneh2, karena aku sangat menghormati dan menyayangi dia, pikiran ngeres ku karena sentuhan nya hanya tinggal angan2 saja.
tapi ada yang aneh ketika aku melihat wajah nita, seperti ada kemuraman di balik senyuman itu.
saat sampai di bandung, kami pun mencari hotel yang tenang, yang jauh dari keramain.
“2 tempat tidur ya mas” katanya pada ku
“emang nya kenapa harus 2 tempat tidurt?” aku bertanya balik pada nya
“aku takut nanti terjadi hal2 yangg…”
“iyaa tenang ajaa”
tapi begitu di resepsionis aku meminta pada petugas nya dengan satu bed besar
“kok bed besar mas, nanti aku tidur di mana?” tanya dia pada ku
“udah barengan aja, kalo ga nanti aku tidur di bawah deh”
tak lama kemudian aku mandi dan keluar langsung memakai baju ku, takut dia curiga. dan saat dia mandi pun begitu, hanya saja pada saat dia selesai mandi tiba2 dia berteriak dari balik pintu kamar mandi.
“mas tolong ambilkan tas aku di meja dekat samping tempat tidur itu mas!!” ketika aku ambilkan, terlihat siluet badan nya dari pantulan kaca di dalam kamar mandi
setelah selesai berberes, aku coba sibukkan diri dengan menyiapkan laporan untuk meeting besok, sedangkan nita mengunjungi teman2 nya, sejak tadi pikiran ku kemana2 karena siluet kaca tadi, dan itu juga yang membuat titit ku meronta2. berkali2 aku coba hilang kan pikiran ku tentang hal itu, tapi sudah hilang akal sehat ku
tiba2 terdengar suara pintu di ketuk
“mas aku pulang” pintu kamar pun aku buka dan langsung aja aku peluk dia
“ada apa ini mas, kok gini?”
“gapapa, kangen ajaa”
setelah beristirahat dengan alasan lelah mengerjakan laporan buat besok,
“aku pijitin ya mas” dan langsung tangan nita memijat bahu ku, rasa nyaman dan hangat menjalar di badan ku, aku bingung, kenapa perasaan santai ini tidak membuat titit ku bisa tenang, malah semakin meronta2
“nit sana gih kamu ganti baju dulu, kan abis keluar kamu, kotor baju nya” kata ku kemudian nita melangkah ke kamar mandi dengan baju tidur di tangan nya
“jangan ganti di kamar mandi, basah nanti celana jeans kamu, aku balik kana aja deh, kamu ganti di kamar aja” kata ku sambil membalikkan badan menghilangkan keraguan hati nita
kemudian nita sudah berada di samping ku dengan daster rendah dan lengkap BH dan celana dalam. sambil menikmati sentuhan lembut nita, dan tidak sengaja dada nita yang montok itu menyentuh punggung ku
karena tidak tahan aku membalikkan badan ku dan langsung memeluk nita, nafas nita yang tercekat dan kata2 yang tidak mampu keluar dari mulut nya karena aku mencium nita dengan ganas, tidak alma kemudian nita pun membalas ciuma ku, dan posisi nita pun di atas menghimpit ku
tidak terasa dada nita sudah mulai mengeras dan semakin menyentuh dada ku, tangan ku pun merayap masuk ke balik daster nya untuk menyentuh toket nya yang semakin keras itu.
“arghh” desah pelan dan mencoba menghindar dari sentuhan ku tapi tidak bisa karena kami berdua semakin menikmati pemanasan ini.
aku pun mencoba membuka kancing Bh nya dengan satu tangan dan berhasil, dia pun melotot tidak mampu menolak karena kemudian mulut ku sudah mencium toket nya yang montok itu. sudah beranak satu saja, tapi masih kenyal toket nya.
“emmmhhh ahhh auhhhh” semakin meracu mulut nya karena sentuhan bibir ku pada toket nya semakin menambah hasrat nita, aku pun mengganti posisi ku menjadi menindih nya.
secara perlahan aku mengambil kesempatan untuk melepas celana ku dan langsung membuka paha mulus ntia. sengaja ku sentuh titit ku ke permukaan cd nya yang tipis. aku berharap bisa menambah sensasi untuk nya, tanpa buru2 membuka cd nita, takut dia kaget dan membuyarkan konsentrasi nya, pinggul ku sengaja aku goyang kan agar titit ku menyentuh memek nita, beberapa menit kemudian, terasa di ujung titit ku ada sesuatu yang basah dan aku tau nita semakin terangsang dan mulai mengeluarkan lendir kenikmatan nya dan secara tidak langsung menyatakan “sudah siap” aku perlahan turun sambil menciumi perut nya dan paha bagian dalam nya, nita pun semakin mendesah dan menyentuh kepala ku mengisyarat kan untuk cepat menyentuh bibir memek nya yang semakin basah oleh lendir kenikmatan itu.
ketika sampai di antara kedua paha nyam aku pun berusahan semain memperlebar bukaan paha nya agar aku bisa babas mencium memek nya yang khas wangi nya.
“ternyata nita tetap menjaga memek nya dengan bersih ya” kata ku dalam hati
setelah ku jilati dengan lembut, semakin banyak lendir kenikmatan yang keluar dari lubang memek nya, makin bersemngat aku, dan nita pun mulai menglinjang-glinjang tubuhnya karena tak tahan menerima permainan lidahku di sekitar kemaluanya dan ketika klit nya kusentuh,
“Oggghhhh emmmpphhh ampunn Mas” jeritnya, sambil tanganya menekan kepalaku agar semakin terbenam di antara selangkanganya.
“Aaaacchhh Mas, udah Mas, Aku nggak tahan…, ampunnn mas.. jangan siksa aku please…”
“Oogrrrhhh Mas, ampunnnn, please masss jangan siksa akuuhhh….” nita pun mengejang beberapa menit, selagi nita semakin mengejang, akupun semakin kuat menyiumi dan menghisap klitnya karena aku tau, nita hampir orgasme
Sekali hentakan keras keatas, tiba-tiba punggungku terasa perih karena kuku nita mencengkram kuat di punggungku dan tubuh nitamengejang kuat, dan nita pun melemah tak nerdaya. Raut muka nita pasrah dgn apa yg sedang aku lakukan, nafas nita pun terengah-engah menahan birahi yg sedang bergejolak bersamaan dgn orgasme yg sedang nita alami.
Dia sela kepsrahanya..
“Mas, makasih, belum pernah aku merasakan kenikmatan seperti ini…” sambila meneteskan air mata kebahagian dan kepuasan yg terpancar diwajahnya.
Dgn pelan aku merangkak di sampingnya sambil menahan hasratku, kalau aku langsung entot dia, pasti kaget, aku tak ingin dia jadi berpikiran macam-macam. Ku peluk mesra nita , dan nita pun bersandar di dadaku. Sambil beristirahat kucoba sentuh toketnya yg masih keras padat,
“Mas belum keluar ya, nita harus gimana ya…” kata nita
“Nyantai aja, yg penting nita nyaman…”
“Tp please jangan dimasukin ya…”
Tak lama kemudian akupun mulai bergerilya dgn mncium bibirnya dan turun kelehernya.
“Eemmmhhhh” desahnya, akupun turun ke toketnya yg mulai mengeras lagi, tak berapa lama aku coba menyentuh lubang kemaluanya, ternyata sdh basah lagi dgn lendir kenikmatanya, sambil mencium toketnya aku rebahkan nita dan kukangkangkan kedua kakinya sehingga posisi misionaris kudapatkan, ketika batang kemaluanku menyentuh pelan lubang kemaluanya,
“Emmmhhhh….” kembali terdengar desahnya dan pelukanya semakin kuat, aku coba menggoyangkan pantatku agar batang kemaluanku menyentuh lubang kemaluan nita,
“Ooogghhhh… Mas, nikmat Mas, aku nggak tahan Mas, jangan siksa aku algi dgn rasa ini, pleaseee…” perlahan kepala kemaluanku kutusukkan ke dlm lubang kemaluan nita, mata nita pun merem melek, tanganya menahan tubuhku tanda supaya tdk memasukkan batang kemaluanku ke lubang kemaluan nita
“Sakit Mas pelan Mas…. sakit sekali… Ogghh, Masss…”
Aku pun terpaksa menahan setengah, agar masuknya tak terlalu terburu-buru dan membuat nita sakit. Aku pun memaju mundurkan untuk beberapa menit agar lubang kemaluan nita merasa terbiasa lagi, akupun menikmati.
Setelah beberapa menit, nita mulai merasa nyaman dan menikmati keluar masuknya batang kemaluanku, akupun menusukkan semakin dlm batang kemaluanku di lubang kemaluan nita, nita pun melotot kaget,
“Mas please… pelan aja ya, aku kepenuhan rasanya..” kata nita
Akupun harus bersabar kembali menarik ulur batang kemaluanku kira-kira tiga perempatnya, setelah beberapa menit, diapun mulai mengejangkan tubuhnya dan..
“Ooogghhhh Massss… aku nggak tahan lagi, aku pengen keluar Mass….. please jangan bikin aku nggak tahan…..” Rintihnya sambil memperkuat pelukanya di tubuhku, dan diapun mengelinjang-glinjang nggak karuan, tiba-tiba kakinya di silangkan kepunggungku, dan serta merta masuklah seluruh batang kemaluanku di dlm lubang kemaluanya
“Ooogghhh Mas, Ampun Mas aku nggak tahan…”
Saat itupun aku merasakan kembali orgasme nita yg kesekian kalinya dan aku pun mempercepat tusukkanku, nita pun mengglepar-glepar menahan kenikmatan ini, batang kemaluanku pun terasa sekali diremas-remas oleh lubang kemluan nita, setelah beberapa menit, nita pun akhirnya terkulai lemas, hanya racauan-racauan mulutnya tanda kenikmatan saja yg ada, aku pun bertambah semangat menusuknya.
Tiba-tiba ada cengkraman kuat lagi di lubang kemaluan nita yg kurasakan ketika kulihat keselangkangan nita, tarikan pinggangku membuat bibir kemaluan nita tertaik dan menimbulkan sensasi yg membuat aku tak dapat menahan pejuhku yg mulai ingin nymebur, nadiku terasa berkedut kencang membuat nita terpacu lagi untuk orgasme, nita pun meracau tak karuan sampai pada menit berikutnya kakinya merangkul pinggangku, dan
“Masss, aku keluar lagi mas… terussss… oogghhhh…” bersamaan dgn itu nyembur pula pejuhku, untuk beberapa kali semburan yg kerasa dan langsung membasahi lubang kemaluan nita, akupun merasa seluruh tenagaku dan oto ku di hisap kedlm lubang kemaluan nita, dan setelah itu aku biarkan batang kemluanku terbenam tenang di dlm lubang kemluan nita dan kami berduapun berpelukkan.
“Ssshhhhhh…” Racauan nita karena merasakan denyutan nadi batang kemluanku di dlm lubang kemaluanya.
Untuk sekian lama masih ku diamkan batang kemaluanku terbenam di dlm lubang kemaluan yg masih hangat, terasa olehku lelehan pejuhku bercampur dgn lendir kenikmatan nita yg keluar dari lubang kemaluan nita.
“Mas… kenapa kita begini ya, nita malu” ucapnya, dan tak lama kemudian kami berdua tertidur pulas.
Ketika menjelang pagi, dinginya udara bandung merayapi tubuh kami yg tanpa selimut, akupun bergeser untuk memeluk nita, sekejap ia bangun untuk mendapatkan tubuhnya di pelikanku, tanpa sengaja, batang kemaluanku terbangun lagi karena tersentuh belaian lembut tangan nita.
“Oogghhhh…” Lirihku, dan seakan nita pun mengerti dan semakin menyentuh lembut batang kemaluanku entah beberapa lama, tiba-tiba nita melepaskan sentuhanya karena terkesiap dgn kembali bangunya batang kemaluanku.
“Mas… kok membesar lagi”
“nita sich, jadi bangun lagi deh” ucapku
“Mas…. nanti lagi ya, Masih terasa perih nih, maaf udah lama tak terbiasa lagi”
“Iya nggak papa Yu, kapan-kapan jg boleh” jawabku dengahn merajuk, nita pun tersenyum sambil menyubit mesra lenganku.
Kucium mesra bibirnya dan terus menjelajah ke siktar leher,
“Aku sayang nita” bisikku sambil menyium telinga dan sekitarnya.
“Emmmpphhh…” kembali nita mendesah.
Ciumanku kulanjutkan turun ke toket montoknya dan sesekali menghisap-hisap puting toketnya, lagi-lagi “sshhhhhh… keluar dari mulut nita karena menahan sensasi dan rangsangan yg menjalar di sekujur tubuhnya karena kucium dan kuhisap puting toketnya, dgn meracaunya nita yg semakin tak terkontrol, menandakan nita mulai terangsang hebat, dgn tdk malu-malu lagi, nita mulai menyentuh lembut batang kemaluanku dan kali ini sampai pada kantong zakarku.
“Oooggghhh…” desahku
Begitu lembut sentuhan tanganya sehingga makin menaikkan gejolak nafsuku yg sdh tak tertahankan, aku pun langsung bergeser kemabli ke selangkangan nita untuk menyiumi dan menjilati bibir kemaluan yg mulai mengeluarkan lendir yg semakin banyak, ketika aku mulai menyentuh klitnya dgn hidungku dan lubang kemaluanya kemainkan dgn ujung lidahku,
“Oooggrrrhhhh, ampun masss… nita nggak kuatttt, pleaseee mass… jangan lama-lama…”
Aypun semkain menjepitkan kedua pahanya dan tanganya semakin kuat menekan kepalaku,
“Ooogghhh…. Aaahhhhhhh.. Masss, aku keluar …” bersamaan dgn itu kemaluan nita banjir lendir kenikmatan yg keluar bersamaan dgn orgasmenya, akupun terus menjilati dan menghisap lendir itu sampai bersih.
Setelah kejangan tubuhnya mereda, pahanya mulai mengendur, kesempatan ini aku gunakan untuk menempelkan batang kemaluan ke bibir kemaluan nita, aku takut kalau aku paksa masuk, nita akan kesakitan,
“Mass, pelan aja ya…” pinta nita memelas, akupun kembali menyentuhkan batang kemaluanku ke lubang kemaluan nita.
Ketika nita sdh mulai tenangm dgn perlahan aku menusukkan setngah batang kemaluanku ke lubang kemaluannya yg sdh basah becek dan menggoyangkan pinggulku,
“Ooogghhhh… emmpphhh… kembali nita meracau keenakkan, semakin lama racaunya semakin keras dan badanya mulai mengejang.
“Ooouugghhhh, oogghhhh, ampun Mass…” Gadis itu menjerit, karena tiba-tiba dgn sekali hentakan kencang, aku menusukkan batang kemaluanku ke dlm lubang kemaluannya, nita pun berpegangan di tubuhku dgn kuat sambil menahan tusukkan-tusukkan yg semakin kuat kulancarkan, dlm sekian lama penetrasiku, entah beberapa kali nita orgasme, lemah, tak berdaya menahan kebuasanku karena sejak tadi sore aku tahan
Setelah bosan dgn posisi misionaris,
Kenapa berhanti Mas, aku tanggung” pinta nita,
“Kita coba dari belakang yuk”, nita pun pasrah merubah posisi membelakangiku dan langsung ktusukkan batang kemaluanku
“Oogghh… ahhhh… ahhhh, Mas, aku nggak tahan,” sambil mengoyang-gygkan pinggulnya menahan nikmat, membuat batang kemaluanku membengkak membesar, rasa ingin menyemburkan lahar panas yg siap meledak,
“Oogghhh Yu, aku keluar yaa… oohhhh,”
“Bareng Mass… ogghhhh…” pada saat kedutan di lubang kemaluannya makin kuat menjepit,
Creettt… Creettt… Creettt entah berapa kali, nyemburlah lahar panas itu di dlm lubang kemaluan nita,
“Oooouugghhhh… Maaaasssssss… Akuuhhh…” Jerinya, nita pun mengejang kuat dan makin menjepit batang kemaluanku dan tak sempat ia ucapkan, untuk yg kesekian kalinya nita mengalami orgame…..
Kami berdua pun akhirnya ambruk lemas dgn posisi tertelungkup Pagi harinya kami berdua mandi bersama dan saling membersihkan sisa-sisa semalam, setelah itu, tanpa ku minta, nita dgn sigapnya menyiapkan pakain kerjaku dan kitapun siap berangkat.