Cerita Bokep Ibu Mudah Berhijab
Cerita 18+, Cerita Bokep, Cerita Sex binal, Cerita 18+, Cerita dewasa, Cerita Sange, Cerita sex, Viral
ceritasange.com – waktu itu menjelang sore, Reza sendirian di rumah, duduk di sofa di depan telivisi. tapi lama2 Reza bosan juga, dan akhir nya dia keluar sebentar buat cari rokok, mumpung kedua orang tua nya lagi tidak ada di rumah, dan Reza bisa bebas merokok di rumah, dan Reza pun keluar dengan motor nya.
saat sampai ternyata warung dekat rumah sedang tutup, dan cuaca sudah mendung. Reza sempat ragu, bingung apa harus cari warung lain atau pulang saja, tapi setahu Reza di dekat jalan raya di sana ada warung yang bukaw.
Reza memutuskan untuk ke sana mencari rokok. dan memang akhir nya Reza bisa mendapatkan rokok di warung itu. Gerimis mulai turun. saat Reza sedang buru2 menyalakan mesin motor, Reza melihat seorang wanita berjilbab yang Reza kenal
“ehh Bu rani” Reza memanggil wanita berjilbab itu dan dia pun menoleh ke arah Reza dan tersenyum sambil mendekati Reza
“ehh reza lagi apa kamu? beli rokok ya?”
“hehe ibu tau aja”
“udah ibu bilang, jangan ngerokok terus kamu, engga bagus buat kesehatan”
Reza hanya senyum2 saja. Bu rani adalah guru Privat adik nya Reza yang masih kelas 6 SD. dia adlah seorang ibu muda berjilbab yang baru saja 6 bulan menikah dan belum punya anak,. suami nya sudah 2 bulan ini pergi ke aceh menangani sebuah proyek jangka panjang. seminggu 2 kali bu rani ke rumah Reza untuk mengajari adik nya. dan bu rani sudah jadi guru les adik reza sejak 3 bulan yang lalu
“ibu Mau ke Rumah kan? bareng aja yuk, keburu ujan nanti” akhir nya dengan agak terpaksa, bu rani menumpang reza karena hujan sudah mulai deras.
Dari kaca spion Reza mencuri2 pandang wajah dan pantat bu rani yang menggairah kan. tak terasa titit nya sudah berdiri.
sejak pertama kali bertemu bu rani, diam2 reza mengagumi nya. wanita berjilbab itu cantik dan montok. wanita yang selalu menggunakan jilbab besar dan baju longgar itu tidak bisa menyembunyikan keindahan dan kemontokan badan nya. semua nya samar terlihat dari balik baju nya yang serba longgar.
lama2 rasa kagum itu berubah menjadi obsesi. reza yang terkenal suka mainin cewe, mulai bernafsu ingin mencoba memek sang wanita berjilbabn itu yang menjadi guru les private adek nya. pernah reza ngintip bu rani yang sedang buang air besar di kamar mandi rumah nya.
sambil mengintip, reza melakukan onani. reza ingin sekali merasakan, seperti apa kah rasa memek wanita bejilbab yang katany selalu menjaga diri nya. hujan semakin deras, dan ketika mereka tiba di rumah reza, mereka benar2 basah. baju reza dan bu rani semua ny basah
“masuk bu, biar aku ambilin handuk buat ibu”
“za, ibu numpang kamar mandi ya, mau ganti baju, untung ibu bawa baju ganti, soalnya tadi baru aja ambil cucian dari laundry”
dan reza baru sadar, ini kesempatan nya untuk bisa melihat kemontokan badan bu rani. jadi saat bu rani sedang ganti baju di kamar mandi, langsung saja reza mengintip nya, menikmati montok nya badan bu rani itu dan memandangi badan putih nya.
belum lagi reza mencapai klimaks nya, bu rani sudah selesai berganti baju, jilbab putih yang tadi dia pakai dia ganti gengan jilbab coklat berbahan kaus yang lembut. baju nya juga coklat, yang agak tipis. mereka duduk di sofa ruang tengah, mengobrol sambil minum teh hangat.
“bukan nya jadwal les nya masih 1 jam lagi ya bu?” tanya aku, sambil berusaha meredam nafsu yang belum terlampiaskan.
“iyaa sih, ibu habis dari rumah temen dekat sini tadi, dari pada bolak balik, sekalian aja ke sini, lagian tadi juga udah gerimis”
suaranya terdengar pasrah khas wanita solo membuat gairah reza naik ke ubun2
mereka ngobrol cukup lama
“sini bu gelas nya biart aku isi lagi”
“eh makasih ya”
dengan sengaja reza menyentuh tangan nya, walau pun wanita tadi langsung segera menarik tangan nya. ternyata tangan bu rani halus sekali. pikiran reza langsung melayang, bagaimana rasanya kalo tangan wanita cantik berjilbab itu mengocok titit nya.
saat reza membuat kan teh hangat, pikiran2 kotor yang tadi sempat tertahan kembali muncul lagi. reza mengingat badan bu rani yang tidak menggunakan apa2 saat di kamar mandi. dia membayangkan seperti apa nikmat nya jika memek wanita berjilbab itu tadi dia sodok2 dengan titit nya. dan semakin reza bayangkan gairah nya semakin menjadi2
“ini bu”
“terima kasih”
reza masih berdiri di samping bu rani. dan reza lihat dia sedikit bingung.
“ada apa za?”
reza tak tahu kenapa reza begitu nekat saat itu. dalam sekejab reza sudah memeluk bu rani. bu rani sangat kaget dan berusaha melepaskan pelukan reza. tapi tenaga reza lebih kuat. reza dorong badan ibu muda berjilbab itu telentang di atas sofa.
“za apa2 an kamu?”
“aku pengen memek ibu boleh kan?” reza berbisik pelan. dan reza lihat bu rani semakin kaget. ibu muda montok berjilbab itu diam terpaku. reza memanfaatkan waktu sesaat itu untuk membuka jilbab besar bu rani yang montok itu ke atas dan langung melepas kancing2 baju yang di pakai nya.
“akuu mau kamu bu”
reza meliaht payudara bu rani yang bulat dan berisi di balik bra putih nya. bu rani hanya memandang nya seakan tidak percaya apa yang baru saja terjadi. wanita alin itu sudah tidak berontak lagi, seperti nya sudah pasrah akan apa yang sedang tejadi. mungkin juga karena sudah 2 bulan ini dia tidak mendapatkan jatah dari suami nya, secara tidak sadar dia menginginkan perlakuan reza itu.
dengan cepat rez membukan baju bu rani dan melepaskan bra putih nya. di depan reza sekarang jelas terlihat payudara bu rani yang sangat indah, dengan badan yang montok pinggul yang seksi dan kaki jenjang nya. jilbab yang sudah terbuka sudah tidak menutupi keindahan badan wanita muda berjilbab itu yang selama ini di ingin kan reza.
tanpa menunggu lama2 reza mulai mencumbu badan seksi bu rani. dari payudara nya. dia mainkan lidah nya, dia ciumi dengan penuh nafsu, sesekali lidah reza memainkan puting nya yang menantang. dia rasakan badan bu rani bergetasr pelan, dan wanita berjilbab itu mulai mendesah pelan. sesekali ada berontakan yang setengah hati, mungkin karena dalam hati nya, wanita berjilbab itu juga ingin melakukan sek yang sudah 2 bulan ini tidak dia dapatkan.
reza malanjutkan cumbuan nya turun ke arah perut dan semakin ke bawah. reza menarik turun celana dalam nya, melalui paha yang putih dan mulus yang masih terbalut kaus kaki putih yang semakin menggairahkan reza. saat itu dia dengar suara bu rani memohon pelan
“jangan za ahhh emmmhhh”
tapi reza tidak perduli, reza mulai mencumbu sela2 paha itu, harum nya memek bu rani yang membuat semakin bergairah. kepala reza dia selipkan di antara kedua paha nya bu rani dan mulai mencumbu memek wanita berjilbab besar itu yang di tumbuhi bulu2 mulus.
tenryata benas, apa yang dia dengan. memek wanita berjilbab memang lebih harum dan manis di banding memek wanita biasa. mungkin karena mereka selalu merawat memek nya sepenuh hati untuk suami mereka. reza terus memainkan lidah nya di sana, kadang bibir reza memainkan klitoris nya sampai badan bu rani bergetar, dan desahan2 pelan terdengar dari bibir wanita mudah berjilbab itu saat jari reza masuk ke dalam memek nya
“Mmmh…., nggghhh…!!Oh..Jooonnnn…. jaaanggaaannn…..ooohh… eeenaaaak.. Oh.. Oh!”
lidah naka reza terus menari2 di memek wanita berjilbab itu, menyalurkan kenikmatan yang mulai membius kesadaran bu rani sekarang. sekarang bu rani mulai hanyut dalam permainan cumbuan nya, desahan dan erangan nya mengimbangi tarian lidah reza pada klitoris nya. baju terusan coklat nya sudah terbuka sampai ke perut. bagian dada nya sudah terbuka lebar, memperlihatkan payudara nya yang putih montok. ibu muda berjilbat itu sudah terhanyu dalam birahi. kedua paha nya menjepit kepala reza.
“eemmmhhh……!!! Aoooohh… jhhooon….Yaa.. Ya!Oh.. Oh, ya…Teruskan.. Oh.. Oh!”
tidak lama kemudian reza merasakan getaran hebat badan bu rani. erangan nya pun terdengar semakin keras,
“AH.. Ya, ya.. Ohhhh.. Aku..assattaggaaa…. Aku keluaaaar.. Oh yaaa.. Ooohh!” Bu Rani menggelinjang hibat dan liang kewanitaannya mulai dibanjiri cairan memeknya, membuat memek wanita montok berjilbab itu semakin becek. reza menyapukan lidah nya, menjilati cairan itu.
reza melihat wajah cantik bu rani yang masih berbalut jilbab yang sudah tersingkap, matanya terpejam, nafas nya terengah2, bibir nya mengeluarkan desahan2 pelan. keringat membasahi badan nay yang montok. bu rani membuka matanya, lalu memandangi reza. Pandangannya sayu. Masih belum hilang rasa marah dalam pandangan itu, seakan bertanya ‘Mengapa kamu melakukan ini pada ibu?’ tetapi bibirnya tetap terkatup.
reza sambur bibir bu rani dengan bibir nya. selama beberapa saat mereka beciuman. dan reza rasakan ibu muda berjilbab montok itu mulai membalas ciuman nya.
reza mulai melepaskan baju nya. segera dia sudah tidak memakai baju agi. titit reza sudah tegang dari tadi, seperti sebuah rudal yang siap untuk di tembakkan. ukuran nya memang tidak seperti milik bintang porno yang sering dia tonton, tapi cukup besar juga. bu rani memandang reza dengan tatapan ragu, takut dan nafsu menjadi satu.
“maaf bu”
reza tuntun titit nya ke lubang memek bu rani. reza rasakan wanita montok berjilbab itu sedikit menolak saat kepala titit reza menyentuh klitoris nya.
“ja jangan za, jangan di masukkan nanti ahhh”
“ibu engga usah khawatir, reza tanggung jawab, reza bisa buat ibu enak kok”
“Tapi za”
belum selesai bu rani berbicara, reza sudah memasukkan titit nya sampai masuk setengah nya.
“ahhhhhhhhh ahhhhhh zaaaaaa” bu rani meronta.
“tenang aja bu” reza pegang kedua tangan putih wanita berjilbab itu
reza rasakan lubang memek bu rani yang masih sempit menjepit titit nya dan meremas2 nya. reza bertanya mungkinkah suaminya jarang menggunakan memek bu rani? reza dorong titit nya sampai hingga masuk lebih dalam. bu rani merintih
“ahhhh sa….. sakittt zaaa ahhh”
“iya iya bu, reza pelan2 masukin nya”
mungkin bu rani jarang di beri jatah oleh suami nya, apa lagi sekarang sudah 2 bulan suami nya tidak memberikan nya jatah, jelas2 sempit sekali ini. reza lihat titik2 air mta mulai membasahai mata bu rani dan ada sebagian yang jatuh ke pipi putih mulus wanita berjilbab itu. pandangan nya yang bercampur aduk antara marah dan nafsu di mata wanita mudah montok berjilbab itu.
“za berenti za ahh ja…. jangan di terus in ahhh emmmhh”
karena sudah tanggung reza tidak memperdulikan nya dan terus memasukkan titit nya ke dalam sampai masuk semua nya sampai bu rani menjerit
“ah za sakit za ahh”
“gapapa, bu cuma sebentar sakit nya”
reza diamkan titit nya di dalam memek nya bu rani selama beberapa saat, ia rasakan pijatan lembut di dinding memek wanita berjilbab itu pada titit nya. terasa nikmat sekali, lalu reza mulai menggerakan pinggul nya maju mundur, mengocok titit nya di dalam memek bu rani. bu rani mengerang, pada awal nya terdengar rintihan kesakitan, tapi lama2 berganti menjadi desahan kenikmatan
Peluh membanjiri tubuh Bu Rani, matanya terpejam seakan-akan menjemput kenikmatan yang datang bertubi-tubi. Desahannya mengiringi gerakan pinggul reza. Baju terusannya awut-awutan. Jilbabnya yang terlilit ke leher sudah bersimbah peluh. Dahinya berkerut penuh kenikmatan.
“Oh, ya.. Ough.. Ough. Janggannh…Terusss…oohh… mmhh!! Mmhhh!!! Enaaaak, ja.. Jangaanhh… berhentiiihh, ough..”
reza terus memompa kontolnya keluar masuk, menggesek dinding memek milik wanita berjilbab yang sudah sangat becek itu. reza lihat tangan Bu Rani mulai meremas-remas payudaranya sendiri. Kenikmatan sudah menjalari seluruh tubuhnya. Desahan dan erangan terus menggema di ruangan itu, berbaur dengan deru suara hujan di luar. Terlihat sang wanita berjilbab itu sekarang sudah mulai menikmati memeknya disodok2 oleh kakak dari murid privatnya. Kakinya tegang, dan rintihan kenikmatan tak berhenti keluar dari mulutnya yang indah.
Tak lama kemudian reza lihat Bu Rani menggelinjang hebat, dan dari bibirnya terdengar erangan panjang menandakan ia telah mencapai klimaks. reza rasakan cairan hangat basahi kontolnya di dalam memek wanita montok berjilbab itu.
“Oh, oh.. Ya.. Ooohh..aastagaaa…! Akuuuhh… keluaaarghh, oh.. Oh..!”
Dan tanpa sadar tangan wanita berjilbab itu meraih reza dan memeluknya erat sambil terus mengerang merasakan kenikmatan puncak yang menguasai tubuhnya.
“Oh.. Oh, ya ough!”
Nafasnya tersengal-sengal.
“Ya, nikmat sekali, oh..!”
reza pun merasa sudah hampir mencapai klimaks, maka ia percepat gerakan pinggulnya. Dan sepertinya gerakan reza memacu kembali gairah Bu Rani. reza rasakan pinggul seksi Bu Rani mengimbangi gerakan pinggulnya. Sodokan kontolnya terasa semakin dalam menghujam memek wanita alim berjilbab itu.
“Oh.. Ya.. Oh, lagi sayang.. Oh!” desah Bu Rani kesetanan,”Lebih cepat lagi.. Oh.. Oh!!” ternyata nafsu birahi sudah meguasai diri wanita alim itu.
Peluh membanjiri tubuh Bu Rani, matanya terpejam seakan-akan menjemput kenikmatan yang datang bertubi-tubi. Desahannya mengiringi gerakan pinggul reza. Baju terusannya awut-awutan. Jilbabnya yang terlilit ke leher sudah bersimbah peluh. Dahinya berkerut penuh kenikmatan.
“Oh, ya.. Ough.. Ough. Janggannh…Terusss…oohh… mmhh!! Mmhhh!!! Enaaaak, ja.. Jangaanhh… berhentiiihh, ough..”
reza terus memompa kontolnya keluar masuk, menggesek dinding memek milik wanita berjilbab yang sudah sangat becek itu. reza lihat tangan Bu Rani mulai meremas-remas payudaranya sendiri. Kenikmatan sudah menjalari seluruh tubuhnya. Desahan dan erangan terus menggema di ruangan itu, berbaur dengan deru suara hujan di luar. Terlihat sang wanita berjilbab itu sekarang sudah mulai menikmati memeknya disodok2 oleh kakak dari murid privatnya. Kakinya tegang, dan rintihan kenikmatan tak berhenti keluar dari mulutnya yang indah.
Tak lama kemudian reza lihat Bu Rani menggelinjang hebat, dan dari bibirnya terdengar erangan panjang menandakan ia telah mencapai klimaks. reza rasakan cairan hangat basahi kontolnya di dalam memek wanita montok berjilbab itu.
“Oh, oh.. Ya.. Ooohh..aastagaaa…! Akuuuhh… keluaaarghh, oh.. Oh..!”
Dan tanpa sadar tangan wanita berjilbab itu meraih reza dan memeluknya erat sambil terus mengerang merasakan kenikmatan puncak yang menguasai tubuhnya.
“Oh.. Oh, ya ough!”
Nafasnya tersengal-sengal.
“Ya, nikmat sekali, oh..!”
reza pun merasa sudah hampir mencapai klimaks, maka ia percepat gerakan pinggulnya. Dan sepertinya gerakan reza memacu kembali gairah Bu Rani. reza rasakan pinggul seksi Bu Rani mengimbangi gerakan pinggulnya. Sodokan kontolnya terasa semakin dalam menghujam memek wanita alim berjilbab itu.
“Oh.. Ya.. Oh, lagi sayang.. Oh!” desah Bu Rani kesetanan,”Lebih cepat lagi.. Oh.. Oh!!” ternyata nafsu birahi sudah meguasai diri wanita alim itu.
Dan tak lama kemudian reza rasakan kontolnya berdenyut-denyut.
“A.. Aku hampir keluar Bu!” katanya,”Keluarin di mana?”
“Oh.. Keluarin saja.. Di dalam.. Nggak apa-apa..”
Dan seketika itu juga reza mencapai puncak, kontolnya memuntahkan banyak cairan mani ke dalam memek Bu Rani, memenuhi rongga kewanitaan wanita berjilbab yang sangat hangat.
“Ough.. Bu! Aku keluar, Bu! Oh nikmat sekali, oh..!”
Bu Rani menggelinjang lagi, ia mencapai klimaks lagi sesaat setelah reza orgasme.
“Ya.. Oh, ya sayang.. Aku juga keluar.. Oh.. Oh..”
Tubuh mereka bersimbah peluh, reza merasakan sangat lelah. Tubuh reza ia rebahkan di sofa di samping tubuh Bu Rani. Nafas mereka tersengal-sengal. ia lihat wajah Bu Rani yang bersemu merah tampak cantik, ia membisu.
“ibu marah ya?” tanya reza. Sang wanita berjilbab tadi diam. Terdengar pelan isak tangisnya terdengar.
Hujan masih turun dengan derasnya. Adik reza menelpon, katanya ia belum bisa pulang karena hujan belum reda. Dan reza menghabiskan sore itu berdua bersama Bu Rani. Bu Rani yang sudah lemas itu kembali disetubuhi dengan berbagai macam gaya oleh reza. Dan walaupun masih ada rontaan kecil dari ibu muda berjilbab itu, tetap saja wanita alim itu mencapai orgasme berkali.
