Cerita Bokep Kisah Sekretaris Bos ku
Cerita 18+, Cerita Bokep, Cerita Sex binal, Cerita 18+, Cerita dewasa, Cerita Sange, Cerita sex, Fantasi
ceritasange.com – aku senang sekali mengamati sekretaris bos, maria namanya. wajah nya tidak terlalu cantik, tapi dia memiliki bentuk badan yang mantap sekali. aku kira2 umur na masih 25 tahun, setahun lebih muda dari ku.
dia pintar memilih baju yang menampilkan kelebihan badan nya, jadi keliatan susu nya yang penuh seperti magnet yang selalu memukau mata laki2.
dari belakang dia memperlihatkan pemandangan yang tidak kalah dengan pantat yang gempal. dan baju nya itu selalu menonjolkan apa yang memang sangat menonjol.
aku tidak terlalu akrab dengan maria, maklum saja bagian ku tidak langsung berhubungan dengan dia. padahal kami sudah saling kenal lebih dari 2 tahun. kantor ku di desain terbukan jadi sekitar 3o orang yang bekerja dalam ruangan itu bisa saling melihat. repot nya kalau lagi terima telepon, semua akan bisa mendengar apa yang sedang di bicarakan.
di layar kompter ku suatu hari munvul kedip2 penanda ada yang mau chating. ini adalah cahting antar pegawai. sebenarnya itu sinyal biasa, karena memang kami komunikasi sesama pegawai menggunakan sarana chating intern.
yang luar biasa ketika ku perhatikan, yang ingin bicara dengan ku itu adalah maria. jarang2 dia menghubungiku.pertanyaan nya malah membuat aku tambah bingung karena tidak ada hubungan nya dengan pekerjaan.
“Dan” panggil nya
“siap bos, ada perintah apa?”
“eh elu ngekos di mana dan” tanya si maria
“mau apa nin orang nanya gua tinggal dimana. mudah2 an dia pengen nginep di tempat gua” kata ku dalam hati.
aku menjelaskan kalo aku tinggal tidak terlalu jauh dari kantor, sekitar 30 menit naik kendaraan umum.
dan dia nanya lagi “enak ga tempat nya, berapa sebulan?”
“ya lumayan lah, sebulah sekitar 2 setengah juta” kata ku pada nay, padahal hanya sejuta setengah
dan dia percaya saja, karena dalam pembicaraan selanjut nya dia tidak protes atau menyebut bayaran kost ku terlalu mahal. dia belum mau membuka untuk apa nanya2, aku jadi makin penasaran karena dia ngajak ngopi sore saat pulang kantor.
ah, ada apa nih ya kayanya serius, karena selama aku kenal dia belum pernah mengajak ku ngobrol. sambil berharap dapat durian runtuh aku menjadi tidak sabar ingin segera selesai jam kantor ku.
menjelang pulang kantor dia mengingatkan lagi agar aku datang ketemuan di suatu tempat, di mall yang lumayan jauh dari kantor.
aku tidak bersamaan dengan dia dari kantor, karena dia memang yang mau seperti itu. sekitar sejam kemudian aku sudah sampai di mall itu.
baru saja aku ingin menanyakan di mana ketemuan nya, pesan nya sudah masuk kalo dia sudah menunggu di satu warung kopi di lantai 3, aku tidak hafal tempat yang dia maksud, jadi aku harus nanya pada satpam.
ada tangan melambai ketika aku sampai di tempat yang dia sebutkan. ternyata maria sudah duduk di pojok dan kelihatan nya ada cewe satu lagi dengan dia. usianya seumuran dengan maria, lumayan cantikm rambut keriting dan kulit nya yang sedikit gelap.
aku di kenalkan dia menyebut namnya lina, aku memperkenalkan nama ku dani. sampai setengah jam kami ngobrol yang engga jelas banget topik nya.
dasar cewe, tangan nya ga pernah berhenti ngetik di HP. tentu saja aku gak enak, nanya2 ada apa sebenarnya kok pake ngopi bareng di tempat yang jauh dari kantor pula.
aku ikuti saja arah pembicaraan nya mereka yang setiap saat ganti topik. repot nya, kalau ngobrol sama perempuan, kalau ganti topik pembicaraan dia engga ngasih judul, jadi bikin aku bingung mengimbangi nya. mungkin dia pikir lawan bicaranya mengikuti apa yang sedang dia pikirkan.
“gini dan, sebenarnya maksud gua ngajak lu ngopi di sini mau ngajak sharing aja”
“sharing?”
“iyaa aku sama lina baru nyewa apartment, tempat nya bagus dan strategis, engga jauh dari kantor kita dan deket juga ke kantor si lina”
“teruss?”
“ya lu mau enga, sharing sewa apartmen sama kita2” kata maria
“emang berapa sebulan nya?”
“5 juta, udah semua nya termasuk listrik sama service harga”
“kamar nya ada dua, kalo lu mau, lu bisa nempatin kamar yang kecilan, aku sama lina nempatin kamar yang aga gedean, lu bayar satu setengah aja deh”
sebenarnya aku ingin langsung menjawab mau, tapi aku ingin tau sejauh apa dia akan mengajak ku joinan apartment.
singkat cerita akhir nya aku dengan mereka. memang benar apartment nya lumayan bagus bahkan bisa di bilang mewah. apartment full furnish rapi.
aku mengikuti saja irama kehidupan mereka, tempat tinggal ku sekarang jauh lebih bagus dari kamar kost ku yang sebelum nya. yang lebih menggairah kan adalah aku bisa serumah dengan 2 cewe. tapi jangan di anggap semua nya enak. aku jadi tidak bisa membawa cewe lagi masuk kamar ku seperti dulu saat masih di kos2 an.
sekitar seminggu kami saling menyesuaikan diri terhadap masing2 penghuni. aku akhir nya paham mengapa mereka mengajak ku tinggal bersama di satu apartment.
mereka memerlukan sosok laki2 di dalam rumah, untuk pelindung mereka. aku kira alasan itu cukup masuk di akal ku juga. tapi hati kecil ku bertanya, mungkinkah pria dan wanita bersahabat dan tinggal serumah tanpa ada sex di antrara mereka.
hubungan pria dan wanita tapa sex hanya kepada ibu dan anak atau adik kakak. aku berprinsip untuk tidak mendahului “tapi kalau dia jual ya gua beli” begitu kata pepatah betawi.
setelah seminggu aku baru menyadari ada kejanggalan pada dua wanita ini. maria dan lina rasanya sama2 punya keanehan. mereka bukan lesbi, tapi seperti mengidap exhibitionist.
gimana engga, aku sering mendapat pemdangan yang seru. mereka mondar mandir hanya menggunakan G-String nya yang menurut ku tidak menutupi apa2. di atas nya menggunakan kaos seperti singlet tanpa BH dan hanya menjulur sedikit kebawah menutup celana dalam nya.
padahal aku belum pernah sekali pun mencumbu mereka. tidak sedikitpun mereka merasa malu duduk di ruang tamu satu soda dengan ku sambil menonton tv.
meski aku belum pernah menjamah satu pun di antara mereka, tapi aku sudah tau kalo lina jembut nya banyak, dan pentil nya lebih besar dari maria. tapi maria punya buah dada yang lebih besar dan model nya agak menggantung sedikit.
aku sudah berprinsip tidak akan mulai jika tidak di colek duluan, jadi mesikipun penampilan mereka sangat meneggang kan, tapi aku berusaha memendam nya dan menikmati saja pemandangan yang langka dan mahal.
sebuah ide begitu saja muncul di kepala ku ketika kami sedang duduk di meja makan bertiga.
buat menghemat biaya listrik, bagaimana kalau suhu ac di rumah kita naikin aja jadi 25 gimana?”
kepala ku yang sudah bertanduk sebenarnya bukan itu yangku mau,tapi mengingin kan yang lebih dari itu, bukan hanya ingin menghemat listrik.
“panas dong nanti ruangan kita”
“iyaa percuma aja ada AC kalau kita gerah”
“aku jamin kok engga akan gerah sama panas, suhu 25 itu udah yang paling nyaman buat badan kita, jadi tidur nanti kita tidak perlu pakai selimut lagi, tapi masih adem, di ruang tengah pun kita tidak akan kedinginan juga”
“ah bener kali ya bisa menghemat listrik, kalau bisa hemat banyak lumayan juga itu. uang nya bisa buat jajan atau nambah2 uang saku ya kan”
“kalau mau kita coba sekarang dan semua kita haru sepakat jangan ada yang curi2 menurunkan suhu AC di bawah 25 oke”
mereka menerima alasan dan logika yang aku kemukakan, mereka tambah mendukung ketika kemudian aku menantang dengan ucapan.
“kalau perlu selama di sini di dalam rumah kita bugil aja, toh aku juga udah tahu semua badan daleman kalian, orang penutup nya pada kurang bahan kayak gitu”
“emang lu berani bugil di depan kita2”
“kalau kalian juga berani telanjang, aku juga ga masalah, itung2 hemat cucian ya kan”
“coba buka semua kalau emang lu serius”
tanpa menunggu lama2 aku membuka semua pakaian ku. untung nya titit ku sedang tidak beridir, tapi rada berisi juga walau belum sampai tegak, jadi cuma kelihatan gemuk dan agak panjang saja.
“ga salah emang gua pilih lu jadi teman kamar kami”
dengan santai aku mondar mandir, bikin kopi, masak air panas dan duduk di sofa menikmati tayangan televisi dalam keadaan bugil.
aku tidak memprotes maria dan lina yang masih pakai celana G String dan BH yang juga minm, aku percaya diri, sebetulnya mereka yang lebih menginginkan pamer badan dari pada aku. aku yakin kedua mereka ini memang exhibitionist.
selang 30 menit maria sudah melepas semua penutup badan nya saat dia keluar dari kamar. tidak lama kemudian lina juga bugil keluar dari kamar mandi, mereka sangat menikmati tatapan mata ku terhadap badan mereka. semakin aku menatap nya semakin mereka mondar mandir di depan ku.
BERSAMBUNG
