Cerita Bokep berawal dari pandangan pertama
Cerita 18+, Cerita Bokep, Cerita Sex
ceritasange.com – namaku rido usia ku 29 tahun, dan aku bekerja di rumah ssakit di jakarta sebagai seorang dokter. suatu hari di tahun 2011, takdir membawa ku ke sebuah bengkel mobil di jakarta selatan. aku hanya berniat mengantar mobil teman untuk di servis, tak di sangka akan bertemu seseorang yang mengubah hari itu.
saat aku sedang mendaftar, mata ku tak sengaja mengangkap seorang wanita. belakangan ini aku tahu namanya lina, dan ia bekerja sebagai lady service advirsor di sana. kulit nya sawo matang, wajah nya manis dan jujur saja yang paling menarik adalah bentuk badan nya yang proporsional.
ketika aku menatap nya, dia pun tanpa sengaja menoleh ke arah ku. pandangan kami bertemu, dan entah kenapa, ada getaran aneh di dada ku. aku membalas tatapan nya dengan senyum dan dia menunduk malu. sudah 1 jam kemudian, mobil teman ku sudah selesai di service. saat kami menuju kasir, lina sudah duduk di sana, lagi2 kami saling bertatapan lagi. aku kembali senyum pada nya, dan kali ini, jantung ku berdegup kencang saat dia membalas senyum ku. rasanya luar bisa sekali.
saat sampai di rumah, setelah teman ku pamit, aku tak bisa menahan diri. nomor telepon bengkel ku dapatkan dari kwitansi pembayaran tadi. aku menelpon, meminta berbicara dengan lina
“halo dengan siapa ini?” suaranya begitu seksi sekali
“ini rido”
aku berusaha menjaga nada suara ku agar tetap tenang
“saya yang tadi servis mobil dengan teman saya, yang tadi pandangan sama kamu. boleh aku kenalan sama kamu?”
“oh pak rido, iya saya ingat, pak. ada keperluan apa ya pak?”
“saya mau kenalan sama kamu dan kalau mungkin, saya berahrap kita bisa ketemu lagi”
“memang nya kenapa bapak mau ketemu saya lagi?”
“karena kamu cantik, dan saya tertarik sama kamu saat padangan pertama sama kamu tadi”
lina tertawa kecil “bapak pintar ngerayu juga ya, tapi hari ini saya ga bisa pak, gimana kalau besok lusa bapak temuin saya pas pulang kerja di bengkel sekitar jam 6 oke?”
“okee deh”
di luar dugaan ku, lina justru mengatakan bahwa dia sangat ingin belajar menyetir mobil. jadi kami pun langsung meluncur ke parkiran yang ada di sebuah mall sepi, tempat yang biasa di gunakan untuk belajar mengemudi. aku bertuka tempat duduk dengan dia dan lina mulai keliling. taib2, sebuah mobil di depan kami, yang juga sedang belajar, mengerem mendadak. lina reflek menginjak rem, danm mesin mobil pun mati
“aduhh, dada aku nyeri rido”
aku langsung bertukar tempat duduk lagi dan menepikan mobil. aku memeriksa dada nya dan entah gimana, tangan ku menyentuh payudaranya. lina merintih
“ahhh rido”
mendadak, nafsuku naik. aku menciumi lehernya langsung tanpa sadar, lalu turun ke dada nya. dengan cepat ku buka bra nya dan mata ku terdiam melihat betapa padat nya payudaranya. aku semakin tak terkendali. ku belai puting nya, ku cium, ku gigit kecil. terus turun ke perut dan pusar nya. ciuman ku terhalang celana dalam nya. aku menarik ke bawah, lalu ku ciumi area selangkangan nya, bibir memek nya, klitoris nya dan bagian dalam nya. aroma khas badan nya masuk ke hidung ku.
aku merasakan kelembapan di memek nya. lina mendesah
“Ooohh… terus, sayang… kamu hebat sekali… aahh terus, Ferdy…”
Aku menarik kepalaku, terkejut. “Siapa Ferdy?” tanyaku.
Namun, rupanya “foreplay” yang kulakukan sudah membuat lina amat terangsang, terutama ketika aku menciumi belakang telinganya. lina meronta, merintih, menggeliat, sambil tangannya membuka paksa kemeja dan celana jinsku. Ssstt, dua kancing kemejaku bahkan sampai lepas.
Karena kurang leluasa di jok depan, kami pindah ke jok belakang mobil. lina merintih, “Roomiii… buka dong celana dalam kamu… lina sudah pengen banget nih… ayo, sayang.”
Aku yang juga sudah di puncak gairah segera membuka celana dalamku. Kuarahkan penisku yang sudah sangat tegang ke liang vagina lina. Perlahan, kubenamkan. “Bleess… ampun, nikmatnya!” Aku merasakan vagina lina begitu basah, sehingga penisku dengan mudah bergerak keluar masuk berirama. Aku merasakan hisapan di dalam sana. lina menggeliat, meronta, menendang, dan akhirnya, sambil menggigit kuat bahuku, lina mendesah panjang. Bersamaan dengan itu, kurasakan cairan membasahi penisku jauh di dasar vagina lina.
lina tersenyum puas. “Kamu hebat, rido. Punyamu jauh lebih hebat dari punya pacarku.”
Baru saat itu aku tahu bahwa Ferdy adalah pacar lina. Tapi siapa peduli? Gadisnya sendiri yang menginginkannya. Aku yang belum ejakulasi kemudian meminta lina untuk “nungging” (agak sulit juga posisi ini di dalam mobil). Kutusukkan kemaluanku, selangkanganku beradu dengan pantatnya. Gerakan kami makin cepat, cepat, dan akhirnya aku tak tahan lagi. Sambil mencengkeram kuat bahu dan rambut lina , kusemprotkan seluruh cairan maniku dalam vaginanya. “Creett… creett…” Ahh, nikmatnya.
Setelah itu, kami berbaring bertindihan, berciuman lama dan penuh nafsu. Sekitar pukul 22.00, kuantar lina pulang ke tempat kosnya di dekat sebuah Mall Mewah di Jakarta Selatan. Di luar tempat kosnya, kulihat seorang pria sedang duduk menunggu.
“Siapa dia, lina?” tanyaku.
“Itu dia Ferdy, cowokku,” jawab lina tersenyum.
“Kamu begituan juga sama dia?” tanyaku.
“Iya, tapi punya dia enggak seenak punya kamu, rido. Baru tiga menit juga dia sudah keluar. Payah,” kata lina.
“Dasar nakal kamu,” kataku, sambil tersenyum.
Kami berciuman perpisahan, dan lina pun masuk ke rumah kosnya. Aku pulang, dan dalam perjalanan, aku tersenyum sendiri membayangkan pengalaman barusan. Kasihan si Ferdy, tapi lina memang luar biasa. Sekarang kudengar lina sudah menikah dengan Ferdy, kata Kristine, adiknya yang bekerja di Wisma Nusantara. Kami masih “berhubungan”, tentunya sekarang ekstra hati-hati karena ada si “bloon” Ferdy, suami lina.