Cerita Bokep Diperkosa Pembantu dan anak majikan
Cerita 18+, Cerita Bokep, Cerita Sex binal, Cerita 18+, Cerita dewasa, Cerita Sange, Cerita sex, Fantasi, Tante, Viral
ceritasange.com – Halo sobat Ceritasange 👋 Sebelum masuk ke cerita panas di sini, gua mau rekomendasiin web temen gua dulu nih.
Isinya juga full 18+ 🔥 dan dijamin bikin kalian betah lama-lama nongkrong di sana. Kalau penasaran, bisa cek 👉 gairahdewasa.com. Oke, kalau udah siap… yuk lanjut ke cerita 😏
Kisah ini terjadi ketika aku masih usia 14 tahun. aku yang baru saja lulus SD bingung mau kemana, melanjutkan sekolah engga mungkin sebab baak ku sudah satu tahun yang lalu meninggal. sedangkan ibu ku hanya penjual nasi bungkus di kampus dan kedua kakak ku pergi entah gimana kabar nya mereka.
sebab sejak pamitan mau merantau ke bali engga pernah ada kabar bahkan sampai bapak meninggal pun juga engga tau. adik perempuan ku yang masih kelas 2 SD juga membutuhkan biaya.
akhir nya aku hanya bisa main2 saja sebab meski aku anak laki2 satu2 nya aku mau kerja masih belum kuat dan takut untuk pergi merantau tanpa ada yang mengajak.
suatu ketika ada saudara bapak ku yang datang dengan seorang tamu laki2. kata paman ku dia membutuhkan orang yang mau menjaga rumah nya dan merawat taman. setelah aku berpikir panjang aku akhir nya mau dengan mempertimbangkan keadaan ibu ku.
berangkatlah aku ke kota jember tepatnya di perumahan daerah kampus. aku kagum dengan rumah majikan ku ini, di samping rumah nya besar sekali halaman nya sangat luas. majikan ku sebut saja namanya pak rilo, dia jajaran direksi bank ternama di kota jember,
dia mempunyai 2 anak perempuan yang satu baru saja berkeluarga dan yang bungsu masih kelas 3 SMA. namanya rina, usia nya kira2 masih 18 tahun. sedangkan istri nya membuka usaha sebuah toko busana yang juga terbilang sukses di kota tersebut. dan masih ada satu pembantu perempuan pak rilo namanya bik ranti usia nya kira2 27 tahun.
teman rina banyak sekali setiap malam minggu selalu datang ke rumah kadang pulang sampai larut malam, hingga aku tidak bisa tidur karena harus nunggu tempat rina pulang untuk mengunci gerbang, kadang juga bergadang sampai jam 4 subuh.
mungkin kecapekan atau memang ngantuk habis bergadang malam minggu, yang jelas pagi itu kamar rina masih terkunci dari dalam. aku tidak perduli karena bagi ku bukan tugas ku untuk membuka kamar rina, aku hanya di tugasi jaga rumah ketika pak rilo dan istri nya pergi kerja dan merawat taman nya saja.
pagi itu pak rilo dan istri nya pamitan mau keluar kota, katanya baru pulang minggu malam sehingga di rumah hanya tinggal aku, bik ranti, dan rina. jam sudah menunjukkan 8 pagi tapi rina masih belum bangun juga dan bik ranti sudah selesai masak.
“yanto, aku mau belanja tolong pintu gerbang di kunci”
“iyaa bik” jawab ku sambil menyiram tanaman di depan rumah. setelah bik ranti pergi aku mengunci pintu gerbang.
setelah selesai menyiram taman yang memang cukup luas aku bermaksud mematikan kran yang ada di belakang. sampai di depan kamar mandi aku mendengar ada suara air ku lihat kamar rina sedikit terbuka berarti yang mandi rina.
tiba2 ada terpikir untuk mengintip. aku mencoba mengintip dari lubang kunci, ternyata badan rina mulus dan susu nya sangat kenyal, ku lihati terus saat rina menyiramkan air ke badan nya, dengan perasaan berdebar aku masih belum beranjak dari tempat ku.
baru pertama kali ini aku melihat badan wanita tanpa tertutup sehelai benang pun. sambil terus mengintip, tangan ku juga memegangi titit ku yang sudah tegang saat mengintip rina, ku lihat rina membasuh sabun ke semua badan nya aku tidak melewatkan begitu saja sambil tangan ku terus memegangi titi ku.
aku cepat2 pergi, karena rina sudah selesai mandi nya tapi karena gugup aku langsung masuk ke kamar wc yang memang berada sampingan dengan kamar mandi di situ, aku bersembunyi sambil terus memegangi titit ku yang dari tadi masih tegang.
cukup lama aku di kamar mandi sambil terus membayangkan yang baru saja ku lihat, sambil terus merasakan nikmat aku tidak tau kalau bik ranti ada di depan ku. aku baru sadar saat bik ranti menegurku.
“hayoo ngapain kamu?”
aku terkejut cepat2 ku tututp resleting celana ku, betama malu nya aku.
“eng… engga bik” kata ku sambil cepat2 keluar dari kamar mandi. sialan aku lupa mengunci pintu nya, kata ku di dalam hati sambil cepat2 pergi.
besok nya selesai aku menyiram tanaman, aku bermaksud untuk mematikan kran, tapi karena ada bik ranti mencuci jadi nya tidak jadi
“kenapa kok ga jadi?” tanya bik ranti
“ah engga bik” jawab ku sambil terus ngeloyor pergi.
“loh kok engga kenapa? sini aja temani bibik mencuci, lagian kerjaan kamu sudah selesai kan, bantu bibik menyiramkan air ke baju yang mau di bilas”
akhir nya aku menuruti permintaan bik ranti. entah sengaja atau memang kebiasaan nya bik ranti setiap mencuci baju selalu menaikkan kain nay sampai di atas lutut, meliaht pemandangan itu, jantung ku berdebar. begitu putih nya paha bik ranti ini, lalu bayangan ku mulai nakal dan berimajinasi untuk bisa mengelus2 paha putih bik ranti.
“heh! kenapa kamu melihat nya begitu”
“emm engga bik, sebentar bik, aku mau buang air besar dulu” kata ku, lalu aku segera masuk ke dalam wc, tapi kali ini aku tidak lupa mengunci pintu nya.
di dalam wc aku hanya bisa membayangkan paha mulus bik ranti sambil memegangi titit ku yang memang sudah menegang cuma waktu itu aku tidak merasakan apa2, cuma titit ku ini tegang saja. akhir nya aku keluar dan kulihat bik ranti masih asik dengan cucian nya.
“ngapain kamu yan di dalem?”
“ahh engga bik cuma buang air besar aja kok”
“ahh yang bener? aku tau kok, aku tadi sempat ngikutin kamu, aku penasaran jangan2 kamu ngelakuin kayak kemarin, ehh ternyata benar aja”
“hah? jadi bibik ngintip aku?”
tanpa banyak bicara aku langsung pergi
“loh kok pergi? sini yan belum selesai nyuci nya, tenang saja yan aku engga akan cerita ke siapa2 kok, kamu engga usah malu sama bibik”
ku urung kan niat ku untuk pergi
“ngomong2 gimana rasanya saat kamu melakukan seperti tadi yan?”
“ahh enggak bik”
“engga gimana”
“engga usah di terukan bik aku malu”
“malu sama siapa? lah kan di sini cuma kamu sama aku kok, non rina juga sekolah, pak rilo kerja?”
“iyaa malu sama bibik, karena bibik sudah tau punya ku”
“oalah gitu aja malu, sebelum tau punya kamu, aku sudah pernah tau sebelum nya milik mantan suami ku dulu, enak ya?”
“apanya bik?”
“yaa rasanya lah”
“sini kamu” kata bik ranti sambil menyuruhku untuk mendekat, tiba2 tangan bik ranti memegang titit ku.
“jangan bik” kata ku sambil meronta, tapi karena pegangan nya yang kuat rasanya sakit kalau aku terus meronta.
akhir nya aku diam saja ketika bik ranti memegangi titit ku yang masih di dalam celana. pelan tapi pasti aku mulai menikmati pegangan tangan bik ranti pada titit ku. aku hanya bisa diam sambil terus melek merem merasakan nikmat nya pegangan tangan bik ranti.
lalu bik ranti mulai melepas resleting ku dan menurunkan celana ku kebawah. titit ku sudah mulai tegang dan tanpa rasa jijik bik ranti jongkok di depan ku dan menjilati titit ku
“ahh bik geli ahh”
bik ranti engga peduli dia terus saja mengulum titit ku. bik ranti berdiri lalu membuka kancing baju nya sendiri tapi tidak semua nya, ku lihat pemandangan yang menyembul di depan ku yang masih terbungkus kain kutang dengan ragu2 ku pegangi.
tanpa merasa malu, bik ranti membuka tali kutang nya dan membiarkan aku terus memegangi susu bik ranti, dia mendesah sambil tangan nya terus memegangi titit ku. tanpa malu2 ku emut pentil bik ranti.
“ahh terus yan ahh”
aku masih terus melakukan perintah bik ranti, setelah itu bik ranti kembali memasukkan tititku ke dalam mulut nya. aku hanya bisa mendesah sambil memegangi rambut bik ranti.
“bik rasanya aku kayak mau kencing” lalu bik ranti segera melepaskan kuluman nya dan menyingkapkan kain nya yang asah, kulihat bik ranti engga memakai celana dalam.
“sini yan” bik ranti mengambil posisi duduk, lalu aku mendekat.
“sini masukkan titit kamu kesini” sambil tangan nya menunjuk bagian selangkangan nya.
di arahkan titit ku untuk masuk ke dalam memek nya bik ranti
‘”terus jon tarik, terus masukkan lagi ya”
“iyaa bik” ku turuti permintaan bik ranti, lalu aku merasakan seperti pipis, tapi rasanya nikmat sekali.
setelah itu aku menyandarkan badan ku di tembok.
“yan gimana, tahu kan sekarang rasanya” tanya bik ranti sambil membetulkan tali kancing nya.
“iyaa bik”
besok nya setiap isi rumah menjalanka aktivitas, aku selalu melakukan adegan ini dengan bik santi. saat itu hari sabtu, kami engga nyangka kalau rina pulang pagi. saat kami sedang asik melakukan kuda2 an dengan bik santi, rina memergoki kami.
“hah? apa yang kalian lakukan! kurang aja! awas nanti aku laporkan sama papa dan mama, kalian!!!”
melihat rina kami gugup bingung “jangan non, ampuni kami non”
“jangan laporin kami sama tuan non”
aku pun takut kalau sampai di pecat, akhir nya kami menangis di depan non rina, mungkin non rina iba juga meliaht rengekan kami berdua.
“iyaa sudah jangan di ulangi lagi bik”
“iy iyaa non”
besok nya seperti biasa rina selalu bangun siang kalau hari minggu, saat itu bik ranti juga sedang belanjang dan pak rilo dan istri nya ke gereja, saat aku menyirami tanaman dari belakang ku dengar rina memanggil ku
“yann!!! cepat sini!!!!”
“iyaa non”
“non… non rinaa”
“tolong ambilkan handuk di kamar ku, aku tadi lupa engga bawa”
“iyaa non”
aku pun pergi mengambilkan handuk di kamar nya, setelah ku ambikan handuk nya
“ini non handuk nya” kata ku sambil menunggu di luar. gairahdewasa.com
“mana cepatt!”
“iyaa non tapi…”
“tapi apa!! pintu nya ga di kunci”
aku pun bingung bagaimana cara memberikan handuk ini pada rina, belum sempat aku berpikir, tiba2 kamar mandi terbuka. aku kaget hampir tidak percaya non rina telanjang bulat di depan ku.
“mana handuk nya” minta non rina
“i ini non”
“kamu sudah mandi?”
“belum non”
“kalau belum, yaudah sini sekalian mandi bareng sama aku”
belum sempat aku kaget dengan ucapan non rina, tiba2 aku sudah di tarik ke dalam kamar mandi dengan non rina, aku hnya bengong ketika non rina melucuti kancing baju ku dan membuka celanaku, aku baru sadar ketika non rina memegang titit ku yang berharga.
“nonn…”
“udah ikutin aja perintah ku kalau tidak mau ku laporkan perbuatan mu dengan bik ranti pada papa”
aku tidak bisa berbuat apa2, sebagai laki2 normal tentu saja perbuatan non rina mengundang birahi ku, sambil tangan non rina bergerilya di bawah perut, bibir nya mencium bibir ku, aku pun membalas nya dengan ciuman yang lembut. lalu ku ciumi buah dada non rina yang padat. non rina mendesah “ahh”
ku ciumi, lalu aku tertuju pada selangkangan non rina, ku lihat bukit kecil di antara paha non rina yang di tumbuhi bulu2 halus, belum terlalu lebat aku coba memegang nya. non rina diam saja, lalu aku arahkan bibir ku di antara selangakangn non rina
“sebentar yan” kata non rina.
lalu non rina mengambil posisi duduk di lantai kamar mandi yang memang cukup luas dengan kaki di lebar kan, ternyata non rina memberi keleluasaan pada ku untuk terus menciumi memek nya.
melihat kesempatan itu tidak ku sia2 kan, aku langsung melumat memek nya ku main kan lidah ku di dalam memek nya
“ahh yan ahh yan” serangan non rina.
aku merasakan ada cairan yang mengalir dari memek nya non rina. melihat erangan non rina kulepaskan ciuman bibir ku pada memek nya non rina, seperti yang di ajarkan bik ranti ku masukkan jari ku pada memek nya non rina. non rina semakin mendesah
“ahh ughhh yan teruss yan ahhh” desah non rina. lalu ku arah kan titit ku pada memek nya non rina.
titit ku dengan mudah masuk ke dalam memek nya non rina, ternyata non rina sudah engga perawan, kata bik ranti seorang di katakan perawan kalau pertama kali melakukan hubungan sx dengan laki2 dari memek nya akan mengeluarkan darah, saat sedang ku masukkan titit ku ke dalam memek nya non rina tidak ku lihat ada darah.
ku tarik masukkan lagi titi ku seperti apa yang di ajarkan bik ranti pada ku sebelum nya
“non aku mau keluar non ahh”
“keluarin saja di dalam yan”
“ahhh non”
“yan terus yan ahh”
saat aku sudah mulai mau keluar, ku benamkan seluruh titit ku di dalam memeknya non rina, lalu gerakan ku semakin cepat.
“ahhh ughhh teruss yan ahh”
ku lihat non rina menikmati gerakan ku sambil memegangi rambut ku, tiba2 kurasakan ada cairan hangat menyemprot ke titit ku saatitu juga, aku juga merasakan ada yang keluar dari titit ku nikmat sekali rasanya. kami berdua masih terus berangkulan keringat badan kami bersatu, lalu non rina mencium ku.
“makasih ya yan, kamu hebat”
“tapi aku takut non”
“apa yang kamut takut kan, aku puas, kamu jangan takut, aku engga akan bilang sama papa” kata non rina, lalu kami mandi bersama dengan tawa dan candaan kepuasan.
sejak saat itu setiap hari aku harus melayani 2 wanita, kalau di rumah hanya ada aku dan bik ranti, maka aku melakukan nya dengan bik ranti. sedangkan setiap minggu aku harus melayani non rina, bahkan kalau malam hari semua sudah tidur, tidak jarang non rina mencari ku di luar rumah tempat aku sedang jaga dan di situ juga kami melakukan nya.
