Cerita Bokep Kisah dewi tetangga cantik Part 2
Cerita 18+, Cerita Bokep, Cerita Sex
ceritasange.com – Halo sobat Ceritasange 👋 Sebelum masuk ke cerita panas di sini, gua mau rekomendasiin web temen gua dulu nih.
Isinya juga full 18+ 🔥 dan dijamin bikin kalian betah lama-lama nongkrong di sana. Kalau penasaran, bisa cek 👉 gairahdewasa.com. Oke, kalau udah siap… yuk lanjut ke cerita 😏
Semenjak kejadian malam itu, Dewi yang tadinya seorang istri yang menerima keadaan dan tidak pernah mengetahui bahwa bersetubuh itu sangat nikmat berubah menjadi Dewi yang ingin dipuaskan setiap kali bersetubuh,
Tetapi suaminya tidak pernah dapat memuaskan Dewi seperti biasanya, suaminya selalu keluar duluan pada saat Dewi baru mulai terangsang, setelah itu suaminya langsung tertidur tanpa memperdulikan lagi keadaan istrinya. Hal ini membuat Dewi ingin selalu mencari lagi laki-laki seperti Andi yang dapat memuaskan hasrat birahinya.
Seperti malam itu setelah melakukan hubungan suami istri, suaminya langsung terlelap, sementara Dewi merasa tersiksa karena birahinya tidak terlampiaskan, memeknya terasa gatal ingin merasakan sodokan-sodokan kontol.
Dengan penuh kesal Dewi beranjak dari tempat tidurnya lalu ia menuju kedapur untuk mengambil segelas air, sambil memegang gelas air minum Dewi beralih menuju keteras depan, kemudian Dewi duduk disofa yang ada diteras.
Saat Dewi sedang duduk merenung didalam kegelapan malam, Dewi melihat sesosok tubuh dari kejauhan sedang berjalan mendekati rumahnya, setelah dekat Dewi mengetahui sesosok tubuh itu adalah seorang Satpam diperumahan dimana ia tinggal, nampaknya Satpam ini sedang menjalankan tugasnya berkeliling komplek yang bersistem cluster ini.
Melihat sosok tubuh Satpam itu yang kekar Dewi tertarik dan birahinya yang belum terlampiaskan berkobar kembali. Tanpa banyak pikir Dewi melambaikan tangannya kearah satpam itu, si satpam yang mengetahui dirinya dipanggil segera menghampiri Dewi.
Selamat malam, bu dengan sopan satpam itu menyapa.
Dewi memperhatikan nama Satpam itu diseragamnya lalu membalas sapaannya, malem pak Sugito,
Sementara itu mata Sugito tak berkedip menatap tubuh Dewi yang terbalut daster tipis dan disinari oleh lampu teras sehingga membuat tubuh Dewi yang sexy terbayang dengan jelas, membuat birahi Sugito bergolak,
Perlahan-lahan pentungan diselangkangannya menegang, membuat celana satpamnya menggelembung, semua ini tidak terlepas dari mata Dewi yang memang dari tadi sudah mulai mencuri-curi pandang kearah selangkangan Sugito.
Adaaaaapaaa..bu, tanya Sugito dengan sedikit terbata-bata karena menahan nafsu birahinya yang menggelegak.
Dimatanya terlihat kedua bukit kembar Dewi yang menonjol dan kedua putingnya yang berwarna merah muda tercetak dengan jelas dibalik dasternya, sementara pandangan matanya melihat diselangkangan Dewi bayangan hitam dari balik dasternya, dalam harinya membatin nyonya ini tidak pakai apa-apa lagi dibalik dasternya,
Sugitopun menelan air liurnya, ingin rasanya ia menerkam tubuh Dewi ini dan menggenjotnya, tapi pikiran jernihnya masih berjalan karena statusnya yang sebagai satpam dikomplek perumahan ini, bisa-bisa kehilangan pekerjaannya kalau ia melakukan pikirannya itu.
Bapak, bisa tolongin saya? tanya Dewi.
Apaa..yang bisa saya bantu bu? Sugito berbalik tanya, suaranya bergetar menandakan Sugito sedang dipenuhi oleh nafsu birahinya.
Sini, pak. Ikutin saya, yach, kata Dewi tersenyum.
Dewipun melangkah menuju kedalam rumahnya diikuti oleh Sugito yang masih bingung dan semakin bernafsu, Sugito melihat bongkahan pantat Dewi yang tercetak karena tanpa Dewi sadari dasternya terjepit oleh belahan pantatnya saat ia duduk tadi, Sugito merasakan kontolnya tambah mengeras.
Setelah menutup pintu depan dan menguncinya, Dewi melangkah menuju kekamar tidur tamu yang tidak terlalu berjauhan dengan ruang tamu, Sugito masih mengikutinya dengan penuh tanda tanya, hatinya membatin apa yang dibutuhkan oleh nyonya muda ini dari dirinya, sesampainya didalam kamar tidur, Dewi langsung menutup pintu kamar dan menguncinya.
Saya, butuh bantuan bapak untuk muasin saya, Dewi berkata sambil tangannya mulai meraih kemeja seragam satpam Sugito, dan mulai membukai kancingnya satu persatu dengan sangat cekatan.
Setelah kemeja Sugito terlepas, tangan Dewi beralih kecelana Sugito, celana Sugito dengan cepat telah terbuka, lalu Dewi menurunkan celana seragam itu kebawah, tapi Dewi agak kesulitan menanggalkan celana itu karena terhalang oleh sepatu Satpam Sugito.
Pak, lepaskan sepatunya dong, kata Dewi.
Sugito yang masih belum lepas kagetnya karena mendengan perkataan Dewi tadi dan perbuatan Dewi yang melucuti pakaiaannya, mengikuti perintah Dewi dengan melepaskan sepatunya, sekarang Sugito hanya mengenakan celana dalamnya saja, tonjolan dibalik celana dalamnya membuat Dewi semakin bernafsu,
Dengan bernafsu ditariknya kebawah celana dalam Sugito sehingga kontol Sugito terangguk-angguk dengan gagahnya, Dewi terbelalak melihat kontol Sugito yang lebih panjang dan besar dari punya Andi, apalagi kalau dibandingkan dengan punya suaminya,
Sambil menurunkan celana dalam Sugito Dewipun berjongkok didepan Sugito dan kontol Sugito yang berdiri dengan tegak itu mulai dijilatinya, dari mulai ujung kepalanya sampai kepelernya, sambil kadang-kadang ditingkahi dengan kuluman-kuluman dan hisapan hisapan lembut,
Membuat Sugito yang masih seperti bermimpi ini mendesah-desah keenakan, batin Sugito masih belum mempercayai apa yang terjadi ini, tidak pernah terlintas sedikitpun dalam pikirannya bahwa kontolnya akan dijilati dan dikulum-kulum oleh wanita secantik dan sesexy Dewi apalagi wanita ini termasuk dari golongan yang terhormat, yang secara tidak langsung adalah yang membayar gajinya.
Oughhaaaahhhh.sshhhhhaaaghhhhbuuu.uueennaaak kktennaaanoougghh Sugito mengerang keenakan, menikmati kontolnya yang sedang dikaraoke oleh Dewi.
hhhmmmssshhssssssllrrpppssssllrppphhhhmmm..ko ntolmu besar sekali, Dewi bergumam sambil tetap asyik mengulum dan menjilati pentungan Sugito, tangan kirinya asyik memegangi pentungan Sugito, sementara tangan kanannya asyik mengelus-elus memek dan kelentitnya.
Sugitopun akhirnya tidak mau diam saja, kedua tangannya mulai meremas-remas kedua bukit kembar Dewi yang masih tertutup daster, remasan-remasan kasarnya mulai membuat Dewi menggelinjang kegelian, Dewipun merasakan lubang vaginanya semakin basah,
Dewipun menghentikan aksinya, kemudian ia berdiri lalu mulai melepaskan dasternya sehingga sekarang Dewi telanjang bulat didepan Sugito, mata Sugito terbelalak melihat keindahan tubuh Dewi, betul-betul ia seperti bermimpi, tidak pernah terlintas dalam pikirannya bahwa dia akan melihat tubuh Dewi telanjang apalagi akan menikmatinya seperti saat sekarang ini.
Setelah melepaskan dasternya Dewi merebahkan tubuhnya diranjang, kemudian Dewipun mulai mengangkangkan kedua belah kakiknya, sehingga lubang kenikmatannya yang berwarna merah terpampang dihadapan Sugito.
Ayo pak, beri aku kepuasan, Dewi berkata sambil tangannya mengelus-elus kelentit dan lubang vaginanya.
Mendengar permintaan Dewi itu, Sugito tersenyum lalu menghampiri Dewi yang sudah terlentang menantikan sodokan pentungan satpamnya. Diusap-usapkannya kepala kontolnya dibelahan vagina dan dikelentit Dewi, membuat Dewi menggelinjang kegelian, hasrat birahinya semakin bertambah bergelora, nafasnya semakin memburu.
Oughhh.paaakk. jaaanggaannn. dielussss-elusss..sssshh.. aagchhhh mmaasuukkiin. kememekku paakkk ooughhhaakuuu tidak taahan lagiceepaatpaakkakuu..ingin merasakan kontolmuuuyang besaaarr itu™ Dewi mengerang menyuruh Sugito untuk cepat memasukkan kontolnya kedalam memeknya.
Dengan perlahan-lahan Sugito mulai menyelipkan kepala kontolnya dibelahan memek Dewi, setelah itu dengan perlahan-lahan Sugito mulai menekan kontolnya, kontol Sugito mulai melesak kedalam lubang senggama Dewi perlahan-lahan,
Dewi mengejang merasakan kontol Sugito yang besar melesak kedalam lubang vaginanya, ia merasakan agak sedikit sakit karena besarnya kontol Sugito dan karena untuk pertama kalinya juga vaginanya diterobos oleh kontol besar.
kontol Sugito perlahan-lahan mulai terbenam didalam lubang senggama Dewi, setelah lebih dari setengah dari panjang batang kontolnya terbenam didalam memek Dewi, Sugito mulai mengangkat kedua belah kaki Dewi,
Kemudian kedua kaki Dewi ditekan kearah tubuh Dewi sendiri, sehingga lutut Dewi hampir menyentuh dada Dewi sendiri, dengan posisi seperti itu Sugito lalu menghentakkan kontolnya sekaligus,
Sehingga seluruh batang kontolnya terbenam dalam memek Dewi, sentakan Sugito membuat Dewi terhenyak dan menahan nafas, Dewi merasa memeknya seperti robek, tak lama berselang Sugito mulai memaju-mundurkan kontolnya dengan perlahan karena tadi saat ia menghentakkan kontolnya ia melihat Dewi meringis menahan sakit.
Lama-lama rasa sakit dilubang memeknya mulai hilang terganti dengan rasa nikmat yang sangat melebihi kenikmatan yang ia rasakan bersama Andi, nampaknya Sugito sangat berpengalaman dalam urusan ngentot dan memuaskan wanita.
Desahan, erangan dan lenguhan kenikmatan semakin sering keluar dari mulut Dewi dan Sugito, keduanya betul-betul merasakan kenikmatan duniawi yang belum pernah dialami oleh mereka selama ini, Dewi memang belum pernah merasakan sensasi bersetubuh seperti sekarang ini,
Dewi merasakan lubang senggamanya penuh sesak oleh jejalan kontol Sugito, seluruh area sensitif didalam lubang senggamanya tersentuh oleh gesekan-gesekan kontol Sugito,
Sementara Sugito sendiri belum pernah merasakan tubuh mulus dan putih dan lubang vagina yang sempit seperti yang dimiliki oleh Dewi, apalagi keharuman tubuh Dewi yang menambah hasrat birahinya.
Ouughh.. paakk.. kontolmuuubesaaarrsekaaliii.. penuh memekkuuu.. dibuatnyaa Dewi mengerang-erang kenikmatan menikmati sodokon-sodokan kontol Sugito.
Buuuaaaghhhmemeekkibuuujuuugaaseemppitsekaa lliiierang Sugito keenakan menikmati jepitan memek Dewi dibatang kontolnya.
teruussspaakk.puaasskkaan..aakhhuusshhh..aaach h.eenaakkkooughhhDewi mendesah-desah, sementara tubuhnya mengejang-ejang menikmati sodokan-sodokan Sugito.
Kadang-kadang Dewi mengangkat pinggulnya menyambut kedatangan kontol Sugito, mengakibatkan kontol Sugito terbenam lebih dalam, dan menyentuh dinding rahimnya.
Gelinjangan tubuh Dewi menikmati persetubuhan ini semakin menjadi-jadi saat Sugito mulai menciumi leher Dewi yang jenjang dan jilatan-jilatan dikedua belah telinga Dewi, membuat sensasi persetubuhan ini semakin menjadi-jadi. Kedua bibir mereka pun kadang-kadang berpagutan dengan penuh nafsu, kedua lidah mereka saling bertautan.
Tiba-tiba tubuh Dewi mengejang sementara tangannya meremas-remas rambut Sugito, kedua kakinya mengait pinggul Sugito, pinggulnya terangkat menyambut sodokan Sugito, merasakan ini Sugito pun semakin mempercepat sodokan-sodokannya,.
Ouuggg..paakkk.eenaakksekaaalii.ooughhhaakhhu ummauuu..keluuaaar..aaachhh.. Dewi mengerang, tubuhnya mengejang menyambut puncak birahinya yang akan tercapai.
Agghhhbuuuakhuuujughaaa,.mmaauukellluar.oou ghhh.Sugitopun mengerang bersamaan dengan erangan Dewi.
Creeetttt.sssrrrrr…creeeetssssrrrrcccreeett t..ssrrr
Dewi dan Sugito berbarengan menggapai puncak kenikmatan dari persetubuhan mereka ini, kedua kemaluan merekapun berbalasan memuntahkan lahar kenikmatannya, mereka berdua merasakan kedutan-kedutan kemaluan pasangan masing-masing dan semburan-semburan hangat dari lahar kenikmatan mereka.
Setelah tetes terakhir dari lahar kenikmatan mereka keluar, Sugito perlahan-lahan mulai menarik kontolnnya yang sudah mulai mengecil, dari lubang senggama Dewi nampak mengalir cairan putih bercampur dengan lendir bening, menetes kekain sprei.
Terimakasih pak, bapak telah memberikan saya kepuasan, Dewi berkata kepada Sugito masih dengan nafas yang memburu.
Sama-sama, Bu..kalau nanti ibu butuh bantuan saya lagi, ibu bisa panggil saya lagi, jawab Sugito sambil menawarkan bantuannya lagi.
Dibalas dengan senyuman oleh Dewi, kemudian kedua insan ini kembali mengenakan pakaian mereka kembali, setelah selesai Dewi mengantar Sugito kepintu dan memberikan kecupan dipipi Sugito sambil mengucapkan terimakasih lagi, setelah itu Dewi mengunci pintu dan menuju kekamar tidurnya.
Hari ini Hendro kembali menjejakkan kakinya di Jakarta, dari airport ia langsung menuju kekantornya, dalam perjalanan menuju kekantornya ia menelepon istrinya memberitahukan bahwa ia sudah berada diJakarta dan sedang dalam perjalanan menuju kekantornya,
Ia menjelaskan kepada istrinya bahwa kepulangannya memang mendadak karena ada pertemuan dengan kliennya diJakarta. Dewipun hanya mengiyakan saja tanpa memberikan komentar apapun, batinnya berkata ada di Jakarta ataupun tidak ada di Jakarta tidak ada pengaruhnya untuk dia,
Karena selama ini Hendro tidak pernah memberikan nafkah bathin untuknya, ia selalu mendapatkan nafkah bathin dari orang lain, jadi kalau Hendro di Jakarta malah membuat sulit Dewi untuk melakukan aktivitas seksnya.
Rencana Dewi hari ini untuk menikmati batang kemaluan Yono lagi menjadi batal karena telpon suaminya tadi, sementara ia merasakan lubang vaginanya sudah gatal ingin digaruk oleh kontolnya Yono, tapi apa daya suaminya ada di Jakarta,
Dewi takut saat dia melakukan persetubuhan dengan Yono dan saat itu juga suaminya menelpon atau suaminya pulang lebih awal, bisa kacau nanti semuanya, akhirnya Dewi membatalkan rencananya untuk pergi keluar pada hari ini, hatinya berkata biarlah akan kutunggu sampai suaminya pergi keluar kota lagi, baru kupuaskan dahaga bathinku ini.
Siangnya Dewi betul-betul gelisah, dia betul-betul ingin sekali merasakan sodokan-sodokan batang kemaluan lelaki, karena menahan desakan hasrat birahinya, kedua pipi Dewi memerah, Dewi saat itu sedang duduk santai di ruang keluarga menonton TV tanpa sadar tangannya mulai mengusap-usap bibir vaginanya dari balik CDnya,
Saat itu Dewi mengenakan baju model baby doll, roknya sedikit terangkat sehingga CD putihnya terlihat dan pahanya yang putih mulus pun terlihat dengan jelas, Dewi yang sedang asyik masyuk tidak menyadari hal itu, yang ada dalam pikirannya sekarang adalah batang kemaluan lelaki yang tegang dan besar.
Usapan tangannya di kelentitnya membuat vaginanya mulai basah, Dewi mulai mendesah perlahan, menikmati belaian lembut tangannya di kelentit dan dibibir vaginanya, tangan kirinya mulai meremas-remas payudaranya, kedua payudaranya yang tidak mengenakan BH silih berganti diremas-remas oleh tangan kirinya,
Ia membayangkan Yono sedang meremas-remas kedua payudaranya silih berganti dan ia juga membayangkan saat itu Yono juga sedang menjilati kelentit dan vaginanya, vaginanya semakin basah, hasrat birahinya semakin memuncak.
Ruangan keluarga itu letaknya cukup berjauhan dengan dapur dan ruang makan, jika sedang berada didapur atau diruang makan kegiatan apapun yang terjadi diruang keluarga tidak akan terlihat dari dapur atau ruang makan, begitu pula sebaliknya,
Dan para pembantunya bila sudah selesai bebenah diruangan keluarga atau diruangan lainnya, mereka akan berkumpul diruangan mereka, karena Hendro telah menyediakan ruangan untuk menonton TV bila pekerjaan mereka sudah selesai, ruangan mereka terletak dekat dengan kamar mereka yaitu dekat dengan garasi mobil, jadi kegiatan Dewi saat ini tidak ada satu orang pun yang melihatnya.
Gejolak birahi Dewi semakin meningkat, desahannya semakin sering terdengar, kedua payudaranya yang tidak mengenakan BH sudah tidak tertutup apa-apa lagi, kedua putingnya sudah mengeras dan mencuat keluar,
CDnya sudah melorot sampai paha, dan terlihat jari tengah tangan kanannya sudah berada dalam jepitan vaginanya, dan terlihat jari tengahnya sedang keluar masuk di lubang vaginanya, terlihat pantatnya naik-turun dari kursinya seiring dengan keluar masuk jari tengahnya.
Dewi yang sedang berusaha keras untuk mencapai puncak birahinya tidak menyadari ada sepasang mata yang sedang menyaksikan aksinya, kedua bola mata yang menyaksikan tingkah Dewi itu terbelalak, jantungnya berdegup kencang nafasnya memburu,
Pemandangan yang disaksikan oleh pemilik kedua bola mata itu, yang dalam mimpinyapun tidak pernah terbayangkan olehnya, kedua payudara Dewi yang setengah terbuka dan kelihatan kedua putingnya dan sedang diremas-remas bergantian oleh tangan kirinya,
Kemudian dibawah ia melihat belahan bibir vagina Dewi yang kadang terlihat dan kadang tidak terlihat karena jari tengah tangan kanan Dewi sedang keluar masuk dilubang vaginanya itu, semua itu membuat si empunya mata tersebut berkali-kali menelan ludah, seumur hidupnya belum pernah ia menyaksikan pemandangan indah seperti ini.
Si empunya mata merasakan kontolnya mulai mengeras melihat semua itu, hampir tanpa berkedip kedua matanya tertuju ketubuh Dewi, nafasnya semakin memburu melihat ulah Dewi, tubuh Dewi terlihat olehnya meregang-regang, kontolnya semakin mengeras,
Terlihat celana pendeknya menggelembung oleh desakan kontolnya yang seolah ingin keluar dari sekapan celana pendeknya, pada saat kepala Dewi mendongak kebelakang, kedua matanya yang setengah terpejam menangkap sesosok tubuh siempunya mata tadi, Dewi sungguh kaget sekali karena ada orang yang sedang menyaksikan ulah liarnya tersebut, aksi liar kedua tangannya berhenti seketika.
Ehhh, Ponoaddaaaaaapaaasedaang apa kamuuu, Dewi berkata dengan terengah-engah, kaget dan jengkel karena puncak birahinya tidak terlampiaskan.
Eeehhhaaanuuuu..aaanuuubu, Pono kaget mendengar teguran Dewi, karena saat itu dirinya sedang asyik melihat aksi nyonyanya tersebut.
Biarpun kaget tapi kedua mata Pono tidak melepaskan pandangannya dari tubuh Dewi yang masih agak terbuka, hal ini tidak Dewi sadari karena ia kaget dengan kehadiran Pono diruangan tersebut, yang hanya Dewi ingat lakukan saat ia berdiri dari kursinya tadi adalah CDnya yang ia benahi, sehingga saat ia berdiri berhadapan dengan Pono kedua payudaranya yang putih mulus itu masih terpampang dengan jelas dihadapan Pono.
Anu..anu apa,Dewi berkata kepada Pono dengan jengkel, karena malu dan karena gejolak birahinya tidak terlampiaskan.
Eeehhhini..ini..,Bu. Sayaamau minta uang untuk beli bahan pembersih kolam, yang kita punya sudah habis, Pono menjawab agak tergagap-gagap, dengan kedua matanya tetap tertuju kearah payudara Dewi yang seolah-olah menantang ingin diremas.
Pon, apa yang kamu lihat tadi, jangan sampai ada orang lain yang tahu, kalau sampai ada yang tahu, kamu saya pecat, ancam Dewi, dan saat itu kedua mata Dewi melirik kearah selangkangan Pono, dan ia melihat tonjolan di celana pendek Pono, Dewi tahu bahwa kontolnya Pono sudah pasti sedang berdiri dengan gagahnya di balik celana pendeknya itu.
Hati Dewi mulai ragu antara ingin menikmati sodokan batang kemaluan lelaki dengan takut akan suaminya pulang lebih awal, ia melirik jam dinding yang ada diruangan tersebut, pukul 1.30 siang, hatinya membatin suaminya tidak mungkin pulang cepat,
Ia bisa melakukan quickie sex dengan Pono untuk meraih puncak kenikmatannya yang terganggu. Akhirnya nafsu birahinya mengalahkan akal sehatnya, Dewipun mengambil keputusan untuk merasakan batang kemaluan Pono mengaduk-aduk lubang vaginanya.
IyyaaaBu..saya sumpah tidak akan cerita ke orang lain,Jawab Pono ketakutan. Pono betul-betul merasa ketakutan dan merasa bersalah dengan kelakuannya yang melihat tubuh Dewi yang setengah telanjang, tapi kedua matanya tidak pernah beranjak dari payudara Dewi yang menggantung dengan indahnya, payudara Dewi yang putih mulus dihiasi oleh kedua putingnya yang merah muda dan sudah menyembul keluar dan mengeras itu.
Setelah menimbang-nimbang dengan segala kemungkinannya, Dewipun mengambil keputusan untuk melakukan quickie sex dengan Pono, lalu iapun memerintahkan Pono untuk duduk di sofa.
Duduk, kamu, perintah Dewi.
Pono menuruti perintah Dewi untuk duduk, iapun duduk di sofa yang ditunjuk oleh Dewi, dengan hati penuh kebingungan dan dengan tatapan mata yang tidak pernah terlepas dari payudara Dewi.
Ingat kamu jangan cerita kepada siapapun, cukup hanya kita berdua yang tahu masalah ini, hhhmmm .., ancam Dewi kembali sambil berjalan menghampiri yang sudah duduk di sofa, tanpa membuang waktu Dewipun mulai menurunkan celana pendek Pono sampai ke lutut.
Batang kemaluan Pono yang sudah tegang terangguk-angguk saat celana pendeknya terlepas, ternyata Pono pada saat itu tidak mengenakan CD, Dewi kaget karena ia tidak menyangka bahwa Pono tidak mengenakan CD, kontolnya yang sudah sangat tegang sekali teracung-acung dihadapannya.
Ingat, Pon, apapun yang terjadi kamu jangan cerita kepada siapapun,kembali Dewi berkata.
Iyaah..busaaayyyaaa.jaanji,jawab Pono gagap, karena ia kaget akan aksi nyonyanya ini yang membuka celana pendeknya, ia sendiri bingung, dalam hatinya berkata apa yang dikehendaki oleh nyonyanya ini, karena belum pernah selama ini ada perempuan yang melihat kontolnya apalagi dalam keadaan tegang, Ponopun merasa malu karena nyonyanya sudah melihat kontolnya yang tegang itu.
Tangan kanan Dewi segera meraih batang kemaluan Pono, iapun segera mengangkang diatas pangkuan Pono, sementara tangan kirinya meraih CDnya dan menarik salah satu pinggiran CDnya kesamping, sehingga belahan bibir vaginannya terlihat dengan jelas oleh Pono, Pono yang belum pernah melakukan hubungan badanpun dibuat bingung oleh aksi Dewi,
Dan saat Dewi mulai mengoles-oleskan kepala kontolnya kebibir vaginanya, Pono merasakan geli yang aneh saat kepala kontolnya bersentuhan dengan bibir vagina Dewi, kontolnya berdenyut-denyut, tanpa membuang waktu Dewi segera menyelipkan batang kemaluan tersebut di bibir vaginanya dan ia mulai menekan pantatnya kebawah dengan perlahan dan batang kemaluan Pono perlahan-lahan menyeruak masuk di lubang vagina Dewi.
Ssleeeepppp..bleeessss.bleeesss..bleesss dengan perlahan-lahan kontolnya Pono mulai melesak masuk di lubang memek Dewi dan akhirnya terbenam seluruhnya, Pono merasakan kenikmatan yang luar biasa yang belum pernah ia alami selama ini, rasa geli yang aneh menyelimuti dirinya, saat kontolnya terjepit dalam lubang memek Dewi, Pono merasakan kontolnya seperti ada yang meremas-remas.
Ooouuuggghhhh.., Dewi melenguh saat lubang memeknya diterobos oleh kontolnya Pono.
Eeeeggghhhh.., Ponopun mengerang merasakan jepitan lubang vagina Dewi di kontolnya.
Dengan kedua tangan bertumpu pada sandaran kepala sofa, Dewi perlahan-lahan mulai bergerak, menaik turunkan pantatnya, kedua payudaranyapun terguncang naik turun seiring dengan naik turun pantatnya, Pono yang masih bingung dengan apa yang terjadi hanya bisa melotot melihat kedua payudara Dewi yang terombang-ambing dihadapan matanya.
AaagghhheenaaakkkPon, kaamuuujangan melongo..saaaajjaaooogghhh hisap kedduaaatetekku remaaassss.remaaasss,Dewi mendesah keenakan.
Pono yang mendengar perintah Dewi mulai melakukannya, kedua tangannya mulai meraih payudara Dewi yang sedang terombang-ambing itu, lalu ia meremas kedua payudara tersebut, karena belum pernah ia melakukan hal tersebut,
Dewi merasakan remasan tangan Pono di kedua payudaranya agak kasar, tapi sensasi yang ditimbulkan oleh remasan kasar tangan Pono membuat Dewi merasakan hal baru, gairah birahinya yang sempat tertunda tadi mulai meningkat lagi, mulut Ponopun mulai bergantian menghisap-hisap kedua payudara Dewi, hisapan-hisapan mulut Ponopun tidak beraturan,
Pono betul-betul menghisap tetek Dewi seperti ia menyedot minuman, akibatnya Dewi kembali merasakan sensasi yang berbeda daripada biasanya, hisapan-hisapan kuat Pono pada kedua teteknya membuat ia menggelinjang, Dewipun merasakan geli yang aneh dikedua payudaranya tersebut.
Pono yang belum pernah melakukan seks ini, merasakan kenikmatan yang luar biasa, kenikmatan yang belum pernah ia alami selama ini, mulutnya mendesah-desah ditengah kesibukkannya menghisap-hisap payudara Dewi, matanya merem melek menikmati jepitan lubang vagina Dewi pada kontolnya,
Pono merasakan kontolnya bergesekan dengan lubang vagina Dewi, ia merasakan geli yang luar biasa, kontolnya semakin berdenyut dengan kuat dan semakin menegang, Dewi merasakan kontolnya Pono yang semakin mengeras,
Dewi merasakan kontolnya Pono begitu tegang dan keras, dinding lubang vaginanya merasakan kekerasan kontolnya Pono tersebut, cairan birahinya semakin banyak bercampur dengan cairan birahinya Pono, akibatnya suara berdecak dari pertemuan dua kemaluan merekapun terdengar, menambah semangat Dewi untuk menaik-turunkan pantatnya,
Dewi sudah lupa akan kemungkinan suaminya pulang cepat, yang ada sekarang ini Dewi betul menikmati sodokan-sodokan batang kemaluan Pono di memeknya.
Tak lama berselang Pono melenguh keras, kontolnya berdenyut dengan keras, kontolnya mulai menembakkan air maninya, Crreeeettt.creeettt.creeett. air mani Pono berhamburan keluar membasahi lubang vagina Dewi.
Ouuuuggghhh.hhhmmmmmhhh.sssllrrpppppssslrrrppp p.hhhmmm.., Pono melenguh merasakan letupan-letupan lahar kenikmatannya yang sedang mengalir dari kontolnya membasahi memek Dewi sambil mulutnya tetap menghisap-hisap tetek Dewi.
Dewi merasakan letupan-letupan air mani Pono di dinding vaginanya, ia tahu Pono sudah meraih puncak kenikmatannya, Dewipun semakin gencar menaik turunkan pantatnya, ia merasa takut akan tidak berhasil meraih puncak kenikmatannya, karena kontolnya Pono sudah menyemburkan lahar kenikmatan, ia merasa takut bahwa sebentar lagi batang kemaluan Pono akan melemas setelah menyemburkan cairan kenikmatan itu.
Oouuugghhaaagghhh.ssshhhh..aaagghhhsssshhhhaa aaghhhh.. , Dewi mendesah keenakan merasakan lesakan batang kemaluan Pono divaginanya dan merasakan hangat di dinding vaginanya akibat semburan air mani Pono.
Pono merasa lemas saat kontolnya menyemburkan tetes terakhir cairan kenikmatannya dilubang vagina Dewi, tapi mulut Pono masih tetap menghisap-hisap payudara Dewi, kontolnya masih berdenyut-denyut,
Dewi yang merasakan batang kemaluan Pono tidak menyemburkan cairan kenikmatannya lagi, merasa kaget karena kontolnya Pono tidak mengalami perubahan,
Dewi merasakan kontolnya Pono masih keras dan tegang, biasanya batang kemaluan lelaki perlahan-lahan akan menciut setelah melepaskan cairan kenikmatannya, tapi tidak untuk kontolnya Pono, kontolnya Pono sudah berhenti mengeluarkan cairan kenikmatan tapi Dewi masih merasakan keras dan tegang.
Pono yang berhasil meraih puncak kenikmatannya, dalam sekejap sudah kembali pulih, perlahan-lahan gairah birahinya kembali bangkit, dengan semangat 45 hisapan dan remasan di payudara Dewi semakin gencar,
Ia hanya merasakan sedikit ngilu di kepala kontolnya, tapi lama-lama rasa ngilu itu hilang berganti dengan rasa nikmat, Pono memang belum berpengalaman dalam hal bersetubuh, tapi stamina tubuhnya terutama kontolnya, betul-betul membuat takjub Dewi.
Dewipun semakin gencar menaik-turunkan pantatnya, dari lubang vaginanya perlahan-lahan keluar cairan putih yang bercampur dengan cairan bening, cairan itu keluar seiring dengan keluar masuknya batang kemaluan Pono di lubang vaginanya, lenguhan-lenguhan nikmat semakin sering terdengar dari mulut Dewi, sementara dari mulut Pono hanya terdengar dengusan-dengusan keenakan karena mulutnya masih sibuk dengan kedua payudara Dewi.
Kedua manusia berlainan jenis ini sudah lupa dengan keadaan sekitarnya, yang mereka tahu hanyalah nikmatnya persetubuhan mereka ini, Dewipun sudah tidak perduli akan kemungkinan suaminya pulang lebih cepat, yang ia perdulikan hanyalah meraih puncak kenikmatannya, yang ia perdulikan hanyalah kontolnya Pono yang sedang keluar masuk dalam lubang vaginanya.
Kedua sosok tubuh mereka sudah basah dengan keringat, nafas keduanya pun terdengar memburu, kedua mata mereka merem-melek menikmati persetubuhan mereka ini, mereka berdua sudah lupa akan status mereka.
Oouughhh, Poonnn.kontolmu betul-betul enaaak.kkoontollmukeras sekali oougghh shhhh.aaahhsssshh.. aaaahhh..,Dewi mengerang keenakan merasakan sodokan-sodokan batang kemaluan Pono dilubang vaginanya, Dewi merasakan batang kemaluan Pono tegang dan keras seperti kayu saja layaknya.
Hhmmmssllrrppp.hhhmmmmssllrpppp.,Pono bergumam keenakan sambil mulutnya tetap sibuk menghisap tetek Dewi.
Remasan tangan Pono di payudara Dewipun tidak pernah berhenti, tangannya meremas-remas kedua payudara Dewi dengan agak kasar, Dewipun menggelinjang akibat hisapan-hisapan kuat mulut Pono dan remasan-remasan kasar di payudaranya, sensasi yang agak sedikit kasar ini belum pernah dialami oleh Dewi, kedua puting payudaranya semakin mencuat keluar dan keras, Dewi semakin mengerang keenakan dibuatnya.
Oouugghhhaaaaaagghhh hiisaaappPooon, hissaaapppkuaaatt..kuatt yachhhaaaghhssshhsssoougghh., Dewi mengerang-ngerang merasakan kerasnya hisapan mulut Pono.
Kaaammuuupernah melaakukaan ini..Pooonn.Tanya Dewi tanpa menghentikan genjotan pantatnya. Beeelumm sssrrrlpppBu, ssslrrpp, jawab Pono sambil asyik menghisap tetek Dewi.
Tubuh Dewipun berganti posisi dari setengah berjongkok sekarang posisinya duduk diatas pangkuan Pono, sementara gerakkannya yang naik turun sekarang berganti dengan gerakkan maju mudur,
Kedua tangannyapun tidak berada di sandaran kepala sofa tetapi sekarang kedua tangannya sedang meremas-remas kepala Pono yang sedang asyik bermain di kedua payudaranya, tali baju Dewi pun sudah terlepas dari kedua pundak Dewi, akibatnya kedua payudaranya sudah tidak terhalang oleh apapun, sehingga kedua tangan Ponopun bebas meremas-remas kedua payudara tersebut.
Pono memang baru pertama kali ini melakukan hubungan seks, tapi karena usia Pono yang masih sangat muda sehingga kontolnya yang tadi sudah mengeluarkan sperma masih berdiri dengan gagahnya dan siap untuk bertempur kembali, yang kurang dari Pono hanya pengalaman saja,
Tapi untuk Dewi itu sudah cukup yang penting kontolnya Pono keras dan tegang dan bisa mengobrak-abrik lubang vaginanya yang haus akan batang kemaluan lelaki.
Hhhhmmmssslrrpppsssslrrppphhmmm.,Pono masih asyik dengan aksi hisapannya dipayudara Dewi, yang satu ia hisap yang satunya ia remas, kedua payudara Dewi bergantian dihisap dan diremas.
OuuughhaaaaghhhhssshheenaaakkPooneennaaakk.. nikmaattt sekali terus hisaaaappreeemaaass.yaachhhjangan berhentiiiiouughhh..aaaagghh .kontooolllmuuu.eenaaakkkkeeraaassss.,D ewi merintih-rintih menikmati semua ini.
Gerakan maju mundur tubuh Dewi semakin cepat, Dewi merasakan kelentitnya geli-geli enak bergesekan dengan jembut Pono, remasan tangannya dikepala Pono semakin menjadi akibat hisapan dan remasan Pono dikedua payudaranya, kepala Dewi bergoyang kekanan dan kekiri, mulutnya merintih-rintih keenakan, matanya merem melek menikmati sensasi persetubuhan ini.
Tak lama berselang gerakan tubuh Dewi mulai tidak beraturan, tubuhnya mulai mengejut-ngejut, nampaknya puncak kenikmatannya akan segera ia rengkuh, tiba-tiba Dewi menekan pantatnya kebelakang seolah-olah ia ingin kontolnya Pono masuk dengan biji pelernya di lubang vaginanya,
Dan sssrrrrrsrrrrrrrr.. ssssrrr memeknya menyemburkan cairan kenikmatannya, cairan hangat itu menyiram batang kemaluan Pono, Pono merasakan kontolnya menjadi hangat oleh siraman cairan kenikmatan Dewi, Pono juga merasakan dinding vagina Dewi seolah meremas-remas kontolnya.
OOuuuggggghhh.aakuuu.keluuuarrrPooonnn, aaaakuuuaaagghh..enaakkk nikkmaaat.aaagghhh.,erang Dewi menikmati puncak kenikmatannya yang berhasil ia rengkuh.
Tubuh Dewi mengejang, gerakannya terhenti, tangannya meremas kepala Pono dengan kuat, nafasnya tersengal-sengal, saat vaginanya meneteskan tetes terakhir dari cairan kenikmatannya, Dewipun melenguh panjang, dinding vaginanya masih berkedut-kedut, yang dirasakan oleh Pono seolah-olah meremas-remas kontolnya.
Dengan nafas yang masih memburu, Dewipun ambruk diatas pangkuan Pono, Pono hanya bisa diam, dia tidak tahu apa yang harus diperbuat, perlahan-lahan Dewi membuka matanya lalu berkata,
Kamu suudah keluar, Pon, Tanya Dewi.
Belum, Bu,jawab Pono polos.
Hhhmmmm kamu termasuk ayam pejantan juga, Dewi berkata dengan genit.
Dengan perlahan-lahan Dewi mulai menggerakkan tubuhnya lagi, pantatnya ia maju mundurkan, sehingga batang kemaluan Pono mulai kembali keluar masuk memek Dewi.
Sebetulnya Dewi sudah merasa puas dengan pencapaian puncak kenikmatannya ini, tapi karena dia tahu bahwa Pono belum berpengalaman, akhirnya ia mengambil keputusan untuk memuaskan kontolnya Pono sampai mengeluarkan cairan kenikmatannya lagi.
Pono merasakan kembali kontolnya keluar masuk vagina Dewi, Dewi bergerak dengan cepat, ia ingin cepat-cepat menuntaskan permainan ini, karena hasrat birahinya sudah terpenuhi dia mulai sedikit khawatir akan kedatangan suaminya, tubuhnya maju mundur dengan cepat, kontolnya Ponopun akibatnya keluar masuk dengan sangat cepat,
Blleeesssss.sssrrrttt.bleeeessssssrttttttblees sss.sssrtttt. Dewi memaju mundurkan pantatnya dengan cepat, batang kemaluan Ponopun keluar masuk di lubang vagina Dewi seiring dengan gerakan maju mundur, dengan gerakan Dewi yang cepat ini membuat Pono agak kesulitan menghisap payudara Dewi, sehingga yang bisa ia lakukan hanya meremas-remas payudara tersebut, dan suara erangan Ponopun mulai terdengar jelas.
Aaaaghhh.ssshhhhooougghh.sssshhh enaaakkBueenaaakkk, Ponopun mengerang kenikmatan, merasakan jepitan memek Dewi di kontolnya.
EhhmmmenaakPonaaayookeluaaariinnceppaat,De wipun mendesah.
Tubuh Dewi menghentak-hentak dengan cepat, goyangan pantatnya semakin bertambah cepat, batang kemaluan Pono semakin mengeras jadinya,
Dewi merasakan batang kemaluan Pono seperti batang kayu yang dimasukkan kedalam memeknya, seluruh dinding vaginanya merasakan kerasnya batang kemaluan Pono tersebut, gairah birahinyapun menanjak dengan cepat merasakan kerasnya batang kemaluan Pono.
OuughhPoon..Koontooollmmmu..keeraasssssseekaal liiisssshhhaaaggh nikmaaat betuulllaaarrggghhh.aaakkuuuingin teruuusssmerasakannyaaaa oooohhhhh..,Dewi merintih-rintih keenakan.
Aaahhhiiyaaaahh.mmmmmm.eeennaakkk.ooohhhpuny aa.ibuuu..juga enaaaak.,Pono mengerang nikmat.
Dewi sibuk dengan goyangan dan maju mundur pantatnya sementara Pono sibuk dengan kedua belah tangannya yang meremas-remas kuat payudara Dewi. Nafas mereka berduapun terdengar memburu, puncak pendakian kenikmatan mereka sudah mulai diambang pintu.
Gerakan Dewipun semakin menggila dan liar, rintihan-rintihannya semakin terdengar, erangan Ponopun semakin sering terdengar, suara rintihan dan erangan mereka terdengar bergantian, diselingi dengan suara decakan akibat beradunya kedua kemaluan mereka, lubang vagina Dewi semakin banjir, batang kemaluan Ponopun semakin leluasa keluar masuk dilubang vagina Dewi, tanpa hentinya Dewi melenguh-lenguh keenakan.
Tubuh Dewipun mulai bergerak tidak beraturan, tubuh Pono mulai terlihat mengejang, otot-otot ditangannya terlihat, puncak pendakian kenikmatan mereka akhirnya berhasil mereka rengkuh, dengan sekali hentak Dewi menekan dalam-dalam pantatnya.
Ccrreeeeetttt.sssssrrrrrrr.ccreeettttsssrrrrr. creeeetttttssssrrrrrr.. kemaluan mereka berdua secara bersamaan menyemprotkan lahar kenikmatan mereka.
Ooouugghhhakuuu..keluaarrr..lagiiiiaaaagghhhen aaakkknikmaattt. kamuuu betulbetullllperkaaassaaa.Pooon,erang Dewi menikmati puncak pendakian kenikmatannya yang kedua kalinya.
Hhhhhmmmaaaaahh..ssshhaaakuuujugaa.keluaarrr Buuu,Ponopun melenguh keenakan.
Tubuh Dewipun ambruk kembali dipangkuan Pono, nafas keduanya terdengar memburu, perlahan-lahan batang kemaluan Pono mulai mengecil dan terlepas dari jepitan memek Dewi, seiring terlepasnya batang kemaluan Pono dari lubang vagina Dewi kemudian mengalir cairan putih bercampur dengan cairan bening dan jatuh ke paha Pono.
Setelah nafas mereka kembali normal, Dewi mengingatkan kembali ke Pono untuk tidak menceritakan kejadian barusan kepada siapapun dan ia juga mengingatkan Pono untuk kapanpun jika ia sedang ingin melakukan hubungan badan, Pono harus siap.
Dewi juga menambahkan agar Pono bertingkah seperti biasanya saja, Pono hanya mengiakan kehendak nyonyanya tersebut, Pono berpikir alangkah bodohnya ia bila menceritakan hal tersebut keorang lain yang bisa berakibat ia tidak dapat menikmati tubuh mulus nyonyanya lagi dan tidak bisa merasakan surga dunia.
Ponopun beranjak setelah mengenakan celananya menuju kekamarnya, sementara Dewipun merapikan pakaian dan CDnya beranjak kekamarnya,
Dewipun membersihkan badannya di kamar mandi, setelah selesai mandi Dewi mengambil daster satu tali yang mini, dalamannya ia hanya mengenakan CD saja tanpa BH, dan Dewipun beranjak keluar kamarnya menuju ke ruangan keluarga dan menonton TV sambil menunggu kedatangan suaminya.
Halo sobat Ceritasange 👋 gua mau rekomendasiin web temen gua nih. Isinya juga full 18+ 🔥 dan dijamin bikin kalian betah lama-lama nongkrong di sana. Kalau penasaran, bisa cek 👉 gairahdewasa.com
