Cerita Bokep Ngentot Dengan kedua tante ku
Cerita 18+, Cerita Bokep, Cerita Sex, Janda, Tante binal, Cerita 18+, Cerita dewasa, Cerita Sange, Cerita sex, Fantasi, janda, Tante
ceritasange.com – pada kesempatan ini aku ingin menunjukkan Pengalaman Sex bersama Tante amel dan Tante vina – ketika aku maen ke villa pamanku , saya masuk keruangan tante yang ternyata pada dalamnya banyak foto telanjangnya tanteku, walupun usianya sudah tidak bisa dikatakan namun tante tanteku ini ahli dalam menampilan tubuh yang indahnya, sehabis melihatnya saya mulai terangsang cita rasanya ingin sekali memeluknya.
hingga ada pikiran gila untuk memperalat mereka melalui foto-foto tadi. Mulai kususun rencana siapa yg pertama saya kerjain, kemudian kupilih Tante Tante amel (45 tahun) serta Tante vina (40 tahun).
saya telepon rumah Tante amel serta Tante vina. saya minta mereka buat menemuiku di villa.
aku sendiri lalu bersiap untuk pergi ke sana. hingga disana kuminta penjaga villa buat mudik. tidak usang lalu Tante amel serta Tante vina sampai. Kuminta mereka masuk ke ruang tamu.
“ada apa sih carel?” tanya Tante amel yang mengenakan kaos ketat
“Duduk dulu Tante,” jawabku.
“Iya ada apa sih?” tanya Tante vina yg mengenakan Kemeja dengan rok panjang.
“saya mau tanya sama Tante berdua, ini milik siapa?”, kataku sambil mengeluarkan sebuah bungkusan yang pada dalamnya berisi setumpuk foto. Tante amel kemudian melihat foto apa yang ditunjukkan olehnya.
“Darimana kamu dapatkan foto-foto ini?” tanya Tante amel panik mendapatkan foto-foto telanjang dirinya.
“carel.. apa-apaan ini, darimana barang ini?” tanya Tante vina menggunakan tegang.
“Hhhmm.. begini Tante amel, saat itu aku kebetulan lagi higienis-bersih, pas kebetulan dikamar Tante Yani saya lihat kok ada foto-foto telanjang tubuh Tante-Tante yang aduhai itu,” jawabku sembari tersenyum.
“Baik.. jikalau gitu serahkan fotonya” kata Tante vina.
“Baik tapi ada syaratnya lho,” jawabku.
“apa syaratnya biar kita selesaikan ini baik-baik,” kata Tante amel dengan ketus.
“Iya carel, tolong katakan apa yg kamu minta, asal kamu kembalikan fotonya,” tambah Tante vina memohon.
“Ooo.. nggak, nggak, saya nggak minta apa-apa, Cuma aku ingin melihat langsung Tante telanjang,” kataku.
“Jangan kurang ajar kamu!” kata Tante amel serta Tante vina dengan marah serta menundingnya.
“Wah.. wah.. jangan galak gitu dong Tante, saya kan nggak sengaja, justru Tante-Tante sendiri yang ceroboh kan,” jawabku sambil menggeser dudukku lebih dekat lagi.
“Bagaimana Tante?”
“Hei.. jangan kurang ajar, keterlaluan!!” bentak Tante vina sembari menepis tanganku.
“Bangsat.. berani sekali, kamu kira siapa kami hah.. dasar orang kampung!!” Tante amel menghardik menggunakan marah dan melemparkan setumpuk foto itu ke wajahku.
“Hehehe.. ayolah Tante, coba bayangkan, gimana kalo foto-foto itu diterima paman pada tempat kerja, wah mampu- mampu Tante semua jadi populer deh!!” kataku lagi.
Kulihat kananku Tante amel tertegun diam, kurasa dia merasakan hal yg kuucapkan tadi. Kenapa harus kami yg tanggung jawab,
“Tante-Tantemu yg lain kok tidak?” tanya Tante amel lemas.
“Oh, nanti juga mereka akan bisa giliran,” jawabku.
“Bagaimana Tante? Apa sudah berubah pikiran?”
“Baiklah, akan tetapi kamu hanya melihat saja kan?” tanya Tante vina.
“Iya, sama kalau boleh sekalian memegangnya?” jawabku.
“kamu jangan macam-macam carel, hardik Tante amel.”
“Biarlah, daripada ketahuan,” jawab Tante vina sembari berdiri dan mulai melepas pakaiannya, diikuti Tante amel sambil merengut marah.
sampai tampak ke 2 Tanteku itu telanjang bulat dihadapanku.
Tante amel walau udah berusia 45 tahun tapi tubuhnya masih montok, menggunakan kulit kuning langsat dan sedikit gemuk dengan ke 2 payudaranya yang besar menggantung bergoyang-goyang menggunakan puting susunya pula akbar.
Turun kebawah tampak pinggulnya yang lebar dengan bulu hitam pada selangkangan amat lebat.
tidak kalah menggunakan tubuh Tante vina yg berusia 37 tahun dengan tubuh langsing berwarna kuning langsat, dan payudaranya yang tidak begitu besar tapi nampak elastis dengan puting yg sedkit naik keatas.
Pinggulnya juga kecil dan bulu kemaluannya pada selangkangan baru dipotong pendek.
“udah carel?” tanya Tante amel sembari mulai menggunakan bajunya balik .
“Eh, belum Tante, kan tersebut boleh pegang sekalian, lagian saya belum lihat vagina Tante berdua menggunakan jelas,” jawabku.
“Kurang ajar kamu,” istilah Tante vina 1/2 berteriak.
“Ya udah kalo nggak boleh kukirim foto Tante berdua nih?” jawabku.
“Baiklah,” balas Tante amel ketus,
“Apalagi yg mesti kami lakukan?”
“Coba Tante berdua duduk di sofa ini,” kataku.
“dan buka lebar-lebar paha Tante berdua,” kataku ketika mereka mulai duduk.
“Begini carel, Cepat ya,” balas Tante vina sambil membuka lebar ke 2 pahanya. sampai tampak vaginanya yg berwarna kemerahan.
“Tante amel juga dong, rambutnya lebat sih, nggak kelihatan nih,” kataku sambil jongkok diantara mereka berdua.
“Beginikan,” jawab Tante amel yg pula mulai membuka lebar kedua pahanya dan tangannya menyibakkan rambut kemaluannya kesamping hingga tampak vaginanya yg agak coklat.
“carel pegang sebentar ya?” kataku sembari tangan kananku coba meraba selangkangan Tante amel sementara tangan kiriku meraba selangkangan Tante vina.
Kumainkan jari-jari kedua tanganku pada vagina Tante amel serta Tante vina.
“sudah belum, carel.. Ess..,” kata Tante amel sedikit mendesah.
“Eeemmhh.. uuhh.. jangan carel, tolong hentikan.. eemmhh!” desah Tante vina juga saat tanganku sampai ke belahan kemaluannya.
“sementara waktu lagi kok Tante, memang kenapa?” tanyaku sambil terus memainkan ke 2 tanganku pada vagina Tante amel dan Tante vina yang mulai membasah.
“Eh, ini apa Tante?” tanyaku sambil mengelus-selus klitoris mereka.
“Ohh.. Itu klitoris namanya carel, jangan kamu pegang ya..,” desis Tante amel menahan geli.
“Iya jangan kamu gituin klitoris Tante dong,” dasah Tante vina.
“Memang kenapa Tante,tadi katanya boleh,” kataku sambil terus memainkan klitoris mereka.
“Sshh.., oohh.., geliss.., rel,” rintih Tante amel dan Tante vina.
“Ini lubang vaginanya ya Tante?” tanyaku sembari memainkan tanganku didepan lubang vagina mereka yang semakin basah.
“Boleh dimasukin jari nggak Tante?”
kembali jariku membuka belahan vagina mereka serta memasukkan jariku, slep.. slep.. bunyi jariku keluar masuk di lubang vagina Tante vina serta Tante amel yang makin mendesah-desah tidak karuan,
“Jangan carel, jangan kamu masukin jari kamu .. Oohh..,” rintih Tante vina.
“Jangan lho carel.. sshh..,” desah Tante amel sambil tangannya meremasi sofa.
“Kenapa? sebentar saja kok, dimasukkin ya,” kataku sembari memasukkan jari tengahku ke vagina mereka masing-masing.
“Aaahh.., carel..,” desah Tante amel dan Tante vina bersama-sama mersakan jari carel menelusur masuk ke lubang vagina mereka.
“Ssshh.. eemmhh..!!” Tante amel serta Tante vina mulai meracau tidak karuan saat jari-jariku memasuki vagina dan memainkan klitoris mereka.
“Bagaimana Tante amel,” tanyaku mulai memainkan jariku keluar masuk di vagina mereka.
“saya cium ya vagina Tante amel ya?” tanyaku sambil mulai memainkan lidahku di vaginanya.
“sebentar ya Tante vina,” kataku.
“Jangan.., sshh.. carel.. ena.., rintih Tante amel sembari tangannya meremasi rambutku menahan geli.
“Gimana Tante amel, geli tidak..,” tanya carel.
“Ssshh.. carel.. Geli ss..,” rintihnya mencicipi wilayah sensitifnya terus kumainkan sambil tangannya meremasi sendiri ke 2 payudaranya.
“Teruss.. carel,” desis Tante amel tidak bertenaga lagi menunda nafsunya.
sementara Tante vina memainkan vaginanya sendiri dengan jari tanganku yg ia gerakkan keluar masuk.
dan Tante amel kian mendesah ketika mendekati orgasmenya dan
“Aaahh ss.., Tante udah nggak bertenaga lagi,” rintih Tante amel mencicipi lidahku keluar masuk dilubang vaginanya.
“Tante amel keluar carel..,” desah lemas Tante amel menggunakan ke 2 kakinya menjepit kepalaku pada selangkangannya.
memahami Tante amel udah keluar saya bangkit kemudian pindah ke vagina Tante vina serta kubuka kedua pahanya lebar-lebar.
Sama mirip Tante amel Tante vina juga merintih tidak karuan waktu lidahku mengocok lubang vaginanya.
“Aah ss.., carel,.., lezat ss..,” rintih Tante vina sambil menekan kepalaku ke selangkangannya.
Tante vina pada sofa dan kubuka lebar-lebar pahanya.
Kubenamkan lidahku liang vagina Tante vina, ku sedot-sedot klitoris vagina Tante vina yg ssudah basah itu,
LAINNYA:
CERITA BOKEP Ketahuan Coli Berujung Ngentot
“Teruss.., carel.., Tante.., mau kelu.. Aah ss..,” rintih Tante vina mencicipi orgasme pertamanya. carel kemudian duduk diantara Tante amel dan Tante vina.
“Gantian dong Tante, punyaku udah tegang nih,” memberikan sarung yang saya gunakan tampak menonjol dibagian kemaluanku di Tante amel dan Bullik vina. Kuminta mereka buat menjilati kemaluanku.
“kamu nakal carel, ngerjain kami,” kata Tante amel sembari tangannya membuka sarungku sampai tampak penisku yg mengacung tegang keatas.
“Iya.., awas kamu carel.. Tante hisap punya kamu nanti..,” balas Tante vina sembari memasukkan penisku kemulutnya.
“Ssshh.. Tante.. terus..,” rintih carel sambil menekan ketua Tante vina yang naik turun di penisnya.
Tante amel terus menjilati penisku gantian dengan Tante vina yang lidahnya menggunakan liar menjilati penisku, dan sesekali memasukkannya kedalam mulunya dan menghisap kuat penisku didalam mulutnya.
Sluurrpp.. sluurpp.. sshhrrpp.. demikian bunyinya waktu dia menghisap.
“udah.. Tante, carel nggak kuat lagi..,” rintih Tante vina sembari mengangkat kepalaku dari vaginanya.
“Tunggu dulu ya Tante amel, aku sama Tante vina dulu,” kataku sambil menarik kepala Tante amel yg sedang memasukkan penisku kemulutnya.
“Tante vina sudah nggak tahan nih,” kataku sembari membuka lebar-lebar ke 2 paha Tante vina dan berlutut diantaranya.
“Cepatss.. carel,” desah Tante vina sembari tangannya mengarahkan penisku ke vaginanya.
“Asshhss..,” rintih Tante vina panjang mencicipi penisku meluncur mulus sampai menyentuh rahimnya. Tante vina mengerang setiap kali aku menyodokkan penisnya.
tabrakan demi goresan, sodokan demi sodokan sungguh membuatku terbuai dan semakin menikmati “perkosaan” ini, aku tidak peduli lagi orang ini sesungguhnya adalah Tanteku sendiri.
Kuminta Tante vina buat menjilati vagina Tante amel yg jongkok diatas mulutnya.
“Ushhss.. Geli dik,” desis Tante amel setiap kali lidah Tante vina memasuki vaginanya.
saya sambil menyetubuhi Tante vina tanganku meremas-remas ke 2 payudara Tante amel.
tiba-tiba Tante vina mengangkat pinggulnya sembari mengerang panjang keluar asal mulutnya.
“Ahhss.. carel Tante keluar.. ”
“udah keluar ya Tante vina, sekarang gilran tante amel ya,” kataku sambil menarik Tante amel buat naik kepangkuanku.
Tante amel hanya pasrah saja menerima perlakuannya. Kuarahkan penisku ke vagina Tante amel lalu Aaahh.. desah Tante amel merasakan lubang vaginanya dimasuki penisku sembari pinggulnya mulai naik turun.
Kunikmati goyangan Tante amel sembari ‘menyusu’ ke 2 payudaranya yg tepat di depan wajahku, payudaranya kukulum dan kugigit kecil.
“Teruss.. Tante, vagina Tante lezat..,” rintihku sembari terus dalam mulutku menghisap-hisap puting susunya.
“Penis kamu juga sshh..” rintih Tante amel sambil melakukan gerakan pinggulnya yang memutar sehingga penisku terasa seperti dipijat-pijat.
“sebentar Tante, coba Tante balik badan,” kataku sambil meminta Tante amel buat menungging.
Kusetubuhi Tante amel dari belakang, sembari tanganku tangannya bergerilya merambahi lekuk-lekuk tubuhnya.
harus kuakui sungguh hebat wanita seumur Tante amel memiliki vagina lebih enak dari Tante vina yang berusia lebih muda.
sudah kurang lebih 1/2 jam aku menggarap Tante amel, yg makin sering merintih tak karuan merasakan penisku menusuk-nusuk vaginanya dan tanganku meremasi payudaranya yg bergoyang-goyang dampak hentakan penisku di vaginanya.
“Ssshh.. carel, Tante mau keluar..” rintih Tante amel.
“Sabarr.. Tante, bareng bareng,” kataku sambil terus memainkan pinggulku maju-mundur.
“Aaahh ss.., Tante amel keluar..,” melenguh panjang.
“aku belum, Tante,” kataku kecewa.
“Pake susu Tante aja ya,” jawab Tante amel jongkok didepanku sembari menjepitkan penisku yang ssudah licin mengkilap itu di antara kedua payudaranya yag akbar, kemudian dikocoknya.
“Terus, Tante enak ss..,” rintihku.
Melihat hal itu Tante vina bangun sembari membuka mulutnya dan memasukkan penisku ke mulutnya sambil dihisap-hisap.
tidak lama setelah mereka memainkan penisku, tak lama maninya menyemprot dengan deras membasahi wajah, dada Tante amel dan Tante vina.
“Terima kasih ya Tante,” jawabku sambil meremas payudara mereka masing-masing.