Cerita Bokep Ngewe anak bu kost yang perawan
Cerita 18+, Cerita Bokep, Cerita Sex, SMP Cerita 18+, Cerita dewasa, Cerita sex, Fantasi, SMP
ceritasange.com – saat itu aku sedang tidur, dia suka membangun kan ku, menyuruh agar cepat mandi. setelah itu dia pasti membawakan pr nya untuk di kerjakan bersama ku. ya aku memang suka, karena rina memang anak yang baik, bersih dan kulit nya putih. ayah ibu nya sangat senang, karena aku suka mengajari nya nyanyi. sebagai mahasiswa fakultas kesenian juruan etnomusikologi, aku juga senang memainkan gitar klasikku. kadang dari seberang kamar ku, ibu rina suka mengikuti nyanyian ku. apa lagi saat aku memetik gitar ku dengan lagu lagu nostalgia.
sore itu, aku panas sekali, aku memakai kain sarung, itu sudah biasa ku lakukan agar tidak panas. semua sudah tau itu. kali ini seperti biasa nya aku hanya memakai sarung tanpa baju dan hanya saja aku tidak memakai CD.
“putra, ibu pergi dulu ya, kamu tolong temani rina ya”
“oke buu!”
aku duduk di tempat tidur ku sambil membaca buku, aku mendengar suara pintu tertutup dan rina mengunvinya. ga lama kemudian rina datang ke kamar ku. dia hanya memakai minishirt, mungkin karena kepanasan juga. terlihat jelas tete nya oleh ku yang mungil baru tumbuh itu, pentil nya yang masih kecil. rina baru saja mandi, dia memaksi hotpant. entah kenapa, tiba tiba burung ku bergerak gerak. saat rina mendekatiku, langsung ku pelk dia dan ku cium pipi nya. mencium pipi nya sudah hal yang biasa aku dis ini, biasa aku mencium pipi nya di depan dan ibu nya sudah beberapa kali.
rina ku pangku, dan ku peluk dengan nafsu. rina hanya diam saja, karena tidak tau apa yang akan terjadi, setelah puas ku cium pipi nya,aku mencium bibir nya, bibir bawah nya ku sedot perlahan dengan lembut. rina menatapku diam saja. aku tersenyum dia pun juga tersenyum. rina berontak saat lidah ku memasuki mulut nya. tapi aku tetap mengelus rambut nya.
“keluarin lidah kamu, nanti kamu bakal tau enak nya gimana”
“ahh jijik kak”
aku merayu nya dengan lembut, dan akhir nya rina mau menurutinya, aku mengajarinya menyedot lidah ku.
“gimana enak kan?”
rina diam saja. aku berjanji akan memberikan yang lebih enak lagi. rina hanya mengangguk saja, dia mau yang lebih enak lagi dengan perlahan aku buka baju nya.
“malu dong kak?”
aku meyakinkannya, kalau kami hanya berdua di rumah tidak ada yang lain di sini. aku bujuk dia kalau mau tau yang lebih enak nanti akan ku bawa jajan keluar. perlahan ku buka baju nya dan tete nya yang baru tumbuh itu terlihat jelas. benar saja pentil nya masih sangat kecil. dengan lembut dan hati hati aku jilati tete nya lidah ku bermain di pentil tete nya kiri dan kanan, dan ku lihat rina mulai kegelian.
“gimana enak kan rin? mau lanjut apa stop aja?”
rina hanya tersenyum saja, ku turun kan dia dari pangkuan ku, dan ku minta dia untuk telanjang, awal nya dia menolak tapi terus ku bujuk dia agar mau dan aku pun melepaskan sarung ku sampai aku yang telanjang duluan. perlahan aku buka celana pendek dan celana dalam nya. lalu ku pangku dia lagi, sekarang belahan memek nya ku rapat kan ke tytyt ku yang sudah berdiri tegak. badan nya yang mungil menempel di badan ku. aku dan rina berpelukan dan bergantian menyedot bibir dan lidah. dengan cepat sekali rina sudah jago melakukan nya. dia sudah sangat menikmati nya.
“rina mau yang lebih enak lagi ga kamu”
rina hanya diam saja, lalu ku baringkan dia di atas kasur ku. lalu ku buka paha nya, memek yang mulus tanpa bulu itu dan bibir memek nya yang sangat indah. kujilati memek nya, dengan lembut ku jilati klitorisnya, kulihat rina memejamkan matanya.
“gimana enak?”
lagi lagi rina hanya diam saja. aku lanjutkan menjilati memek nya. aku belum berfikir untuk merusak perawan nya, dia harus tetap perawan pikir ku saat itu. rina menggeliat, tiba tiba dia minta berhenti saat itu, dan langsung berlari ke kamar mandi. aku mendengar rina sedang kencing. aku mengerti kalau rina masih kecil, saat dia sudah cebok dia kembali lagi ke kamar ku.
rina meminta lagi agar tete nya di jilati lagi.
“nanti jilati tete aku lagi ya kak, terus memek rina jilati juga ya”
aku hanya tersenyum, dia sudah merasakan rasa yang nikmat. aku mengangguk saja, setelah dia ku baringkan di kasur lagi, ku buka lagi paha nya. sekarang ku gesek gesek kan tytyt ku ke memek nya, ku cari klitoris nya, di klitoris nya ku gesek gesek kan tytyt ku, aku sengaja sambil memegang tytyt ku agar tidak sampai masuk ke memek nya rina. lalu aku memakai lotion di tytyt ku, ku olesi juga di memek nya rina dan selangkangan nya. sekarang rina ku pangku lagi
memek nya sudah licin dan tytyt ku pun sudah licin. ku gesek gesek kan pantan nya yang mungil ku maju mundurkan tangan ku berada di pantat nya agar gampang aku menggerakan nya. rasa yang licin karena lotion itu membuat rina semakin memeluk leherku. aku juga memeluk erat, sekarang tytyt ku terasa ingin mengeluarkan sperma, dengan cepat ku arahkan kepala tytyt ku ke lubang memek nya dan saat itu juga spermaku keluar. dan ku peluk badan rina kuat
“ahhh kak rina mau pipis”
“pipis aja”
tak lama perlahan jepitan kaki rina melemas, rangkulan nya pada leherku juga lemas. dengan kasih sayang aku mencium pipi nya. ku gendong dia ke kamar mandi, aku tak melihat ada sperma di selangkangan nya. mungkin kan spermaku memasuki memek nya? aku tidak peduli karena rina pun beluim haid.
ku pakaikan rina baju nya, setelah di kamar. aku memakai kain sarung, lalu kami tidur bersama.
“besok lagi ya kak”
“ya besok lagi atau nanti juga boleh, tapi kamu jangan bilang siapa siapa ya, ini jadi rahasia kita berdua aja.”
rina hanya mengangguk saja dan ku cium pipi nya dan kami tertidur di kamar.
kami pun terbangun karena mendengar suara bel. lalu ku bangun kan rina untuk membuka pintu. dan mama nya pulang dengan papa nya. aku pun berpura pura tidur. aku deg deg an. apakah rina akan menceritakan kejadian itu pada orangtua nya atau tidak. dan ternyata tidak. rina hanya bercerita kalau dia ketiduran di samping ku.
“udah buat PR?”
“udah siap tadi di bantu kakak”
setelah itu setiap ada kesempatan pasti kami pun melakukan itu lagi, tapi jika kesempatan itu ga ada kami hanya berciuman saja, hal itu terjadi selama hampir 1 tahun lebih, sampai aku menjadi sarjana dan aku harus mencari pekerjaan.
malam perpisahan pun kami melakukan nya lagi, karena terlalu sering memainkan tytyt ku di memek nya aku masih melihat selaput darah nya masih utuh. masa depan nya masih baik. aku tak merusak memek mungil itu
sesekali aku merindukan rina setelah 4 tahun kejadian itu. au tak tahu sudah sebesar apa tete nya rina, apa dia ketagihan karena itu atau tidak, kalau ketagihan perawan nya sudah jebol atau belum semoga saja sih belum.
~TAMAT~